Kamis 17 Oct 2024 22:10 WIB

Bapanas Harap Program Bantuan Stunting Berlanjut di Era Prabowo

Bapanas ajukan alokasi anggaran Rp 800 miliar untuk pengentasan stunting 2025

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pekerja melakukan bongkar muat beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pekerja melakukan bongkar muat beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pangan Nasional (Bapanas) telah mengajukan alokasi anggaran senilai Rp 800 miliar terkait program penyaluran bantuan pangan pengentasan stunting untuk 2025. Pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Utama Bapanas Sarwo Edhy menyampaikan pengajuan nominal anggaran tidak berbeda dengan alokasi anggaran program stunting yang telah selesai pada 2024.

"Sampai saat ini usulannya sudah kepada pemerintah, hanya memang masih dalam proses anggaran," ujar Sarwo dalam malam apresiasi program penyaluran bantuan pangan pengentasan stunting 2024 di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Kamis (17/10/2024).

Tak hanya dari segi anggaran, Sarwo menyampaikan jumlah dan wilayah penerima bantuan pun masih sama dengan tahun ini yakni 1,4 juta Keluarga Risiko Stunting (KRS) di tujuh provinsi seperti Sumatera Utara, Banten, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Sulawesi Barat. Sarwo berharap usulan tersebut mendapatkan persetujuan agar Bapanas bisa segera mempersiapkan kebutuhan untuk menjalankan program tersebut pada awal tahun.

"Kalau usulnya diterima itu biasanya program mulainya Januari, Februari, Maret, lalu April, Mei, Juni. Tapi kita melihat perkembangan nanti seperti apa sesuai hasil pembahasan dengan Kementerian Keuangan nanti," ucap Sarwo.

Sarwo menyampaikan pemilihan tujuh provinsi yang tidak berubah merupakan strategi pemerintah dalam menekan angka stunting. Sarwo menyampaikan tujuh provinsi tersebut merupakan kontributor terbesar dalam tingkat stunting di Indonesia.

"60 persen angka stunting ada di tujuh provinsi tersebut. Kalau kita bisa selesaikan di tujuh provinsi, maka kita sudah menyelesaikan 60 persen stunting di Indonesia," sambung Sarwo.

Bapanas, lanjut Sarwo, mengapresiasi holding BUMN pangan atau ID Food yang telah menunaikan penugasan penyaluran bantuan stunting pada tahun ini. Sarwo mengatakan program bantuan ini tidak membantu pengentasan stunting, melainkan juga menyejahterakan peternak dan menjaga stabilitas harga daging dan telur nasional.

"Kami mengapresiasi ID Food yang telah menyelesaikan bantuan untuk program stunting. Mudah-mudahan ke depan bisa dilaksanakan lagi," kata Sarwo.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement