Jumat 18 Oct 2024 21:22 WIB

Sebanyak 5.035 Hektare Sawah di Majalengka Didaftarkan dalam Program Asuransi

Asuransi melindungi petani dari kerugian akibat gagal panen pada musim tanam 2024.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Arie Lukihardianti
Sawah Majalengka
Foto: Antara/Dedhez Anggara
Sawah Majalengka

REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA -- Sebanyak 5.035 hektare sawah di Kabupaten Majalengka telah didaftarkan dalam program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP). Hal itu untuk melindungi para petani dari kerugian akibat gagal panen pada musim tanam 2024.

Kepala Bidang (Kabid) Ketahanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kabupaten Majalengka, Encu mengatakan, ribuan hektare sawah yang didaftarkan oleh Pemkab Majalengka dalam program AUTP itu milik 6.825 petani. Mereka berasal dari berbagai kecamatan di Kabupaten Majalengka. ‘’Anggaran untuk mendaftarkan program AUTP ini dari APBD Jawa Barat,’’ ujar Encu, Jumat (18/10/2024).

Baca Juga

Program AUTP yang dibiayai oleh APBD Jawa Barat itu dikhususkan bagi para petani yang luas sawahnya maksimal dua hektare. Karenanya, tidak semua petani didaftarkan dalam program tersebut.

Sejumlah petani yang telah didaftarkan dalam program AUTP itu pun kini sedang mengajukan klaim karena sawahnya terdampak kekeringan. Adapun besaran klaim yang diajukannya berbeda-beda sesuai dampak kekeringan yang mereka alami.

Selain petani yang didaftarkan dalam program AUTP dari Pemprov Jabar, adapula petani yang mengikuti program AUTP secara swadaya. Namun hingga kini, petani yang swadaya mendaftar AUTP itu belum ada yang mengajukan klaim asuransi tersebut.

Sementara itu, selain mendaftarkan AUTP, DKP3 Kabupaten Majalengka juga menyiapkan bantuan benih padi secara gratis bagi petani yang terdampak kekeringan. ‘’Kami mengusulkan bantuan benih padi agar petani yang sempat terdampak kekeringan bisa mengolah lahan di musim tanam selanjutnya,’’ kata Encu.

Encu mengatakan, luas lahan pertanian di Kabupaten Majalengka yang tedampak kekeringan pada musim kemarau tahun ini mencapai 1.098 hektare. Jumlah itu terdiri dari kekeringan ringan mencapai 620 hektare, kekeringan sedang 215 hektare, kekeringan berat 227 hektare, dan puso 36 hektare. ‘’Luas lahan yang terdampak kekeringan pada tahun ini menurun dibandingkan tahun lalu yang mencapai 1.196 hektare,’’ kata Encu.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement