Rabu 23 Oct 2024 16:26 WIB

Rayakan Anniversary Ke-30, SM Entertainment Malah Banjir Kritikan dari Penggemar K-Pop

Warganet meluapkan kritiknya untuk SM Entertainment di X.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Logo SM Entertainment. Agensi SM Entertainment menghadapi gelombang kritik saat merayakan hari jadi ke-30 tahun.
Foto: SM Entertainment
Logo SM Entertainment. Agensi SM Entertainment menghadapi gelombang kritik saat merayakan hari jadi ke-30 tahun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – SM Entertainment, agensi yang menaungi idol ternama seperti EXO, Shinee, NCT, hingga RIIZE, akan merayakan ulang tahun ke-30 dengan meluncurkan serangkaian project online dan offline. Alih-alih mendapatkan simpati dan antusiasme dari warganet dan penggemar melayangkan kritik pada momen penting bagi agensi tersebut.

Warganet meluapkan kritiknya dalam cicitan untuk SM Entertainment di media sosial X. Seorang penggemar dengan akun @RIIZEUS** mengkritik SM karena kerap memperlakukan buruk para idol yang bernaung di agensi tersebut. Menurut dia, generasi pertama mengalami tekanan yang akhirnya menyebabkan pembubaran grup dan berkurangnya anggota aktif.

Baca Juga

Akun tersebut juga menyinggung BoA, yang dikenal sebagai Ratu K-pop, menyatakan keinginan untuk pensiun, memicu spekulasi tentang kondisi internal yang dialaminya. Selain itu, akun tersebut juga menyoroti bagaimana salah satu pendiri SM Entertainment diperlakukan buruk hingga memutuskan untuk keluar dari perusahaan.

“Pendiri yang telah bekerja selama 30 tahun juga diperlakukan buruk. Artis generasi pertama diperlakukan tidak adil, banyak yang bubar. BoA ingin pensiun. Setengah dari anggota SNSD, Super Junior, dan bahan SHINee sudah tidak ada lagi. f(x) tidak tahu harus mulai dari mana. Generasi ketiga diperlakukan buruk, setengah dari EXO keluar, NCT, Aespa diperlakukan buruk, RIIZE juga diperlakukan tidak adil. Jadi intinya 30 tahun kelalaian, perlakuan buruk, dan penyalahgunaan terhadap karyawan,” kata akun @RIIZEUS** dalam cicitannya, dikutip Rabu (23/10/2024).

Warganet lainnya juga mengkritik hal yang sama. Akun @hsh0** mengatakan bahwa SM Entertainment tidak pernah benar-benar melindungi artis mereka dari penggemar atau netizen toxic.

“Sepertinya karena mereka sudah 30 tahun, pemikiran dan tindakan mereka telah usang. Mereka mengatakan melindungi artis, tetapi saya belum pernah melihat artis benar-benar dilindungi Mereka mengabaikan suara penggemar,” kata akun tersebut.

Dia juga menyinggung permasalahan Seunghan yang memutuskan keluar dari RIIZE setelah mendapat reaksi dan protes dari warganet. Para netizen Korea yang tidak suka dengan kembalinya Seunghan ke grup, mengirimkan karangan bunga pemakaman ke halaman kantor SM Entertainment.

“Perusahaan ini mungkin satu-satunya yang mendukung karangan bunga belasungkawa dari fandom. Jika mereka terus seperti ini, apakah perusahaan SM ini akan ada dalam 40 tahun ke depan,” kata akun tersebut dalam cicitannya.

Sementara itu, guna merayakan hari jadinya yang ke-30 yang akan berlangsung tahun depan, SM Entertainment memulai project perayaan dengan sebuah video berjudul “The Culture”. Video ini menampilkan momen-momen nostalgia di mana para penggemar meniru gaya rambut artis favorit mereka atau menari bersama keluarga dengan diiringi lagu-lagu ikonik dari artis mereka.

Agensi tersebut juga mengungkap arah barunya, yang melambangkan pertumbuhan dan kepemimpinan perusahaan yang berkelanjutan dalam industri K-pop. “Slogan ‘30 years and more’ yang kami angkat, berusaha merangkum komitmen SM untuk membentuk masa depan K-pop,” kata agensi tersebut dalam pernyataannya, dilansir Korea JoongAng Daily. Didirikan oleh mantan penyanyi Lee Soo-man pada 14 Februari 1995, SM Entertainment sejak itu telah meluncurkan artis K-pop terkenal seperti BoA, TVXQ, Girls' Generation, Super Junior, EXO, Aespa, NCT, hingga RIIZE.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement