Rabu 06 Nov 2024 11:26 WIB

Api Membakar Israel Usai Pemecatan Menteri Pertahanan Yoav Galant

Langkah Netanyahu memicu protes di seluruh negeri.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: A.Syalaby Ichsan
Warga Israel berdemonstrasi setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memecat menteri pertahanan  Yoav Gallant, di Tel Aviv, Israel, Selasa, 5 November 2024.
Foto: AP Photo/Oded Balilty
Warga Israel berdemonstrasi setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memecat menteri pertahanan Yoav Gallant, di Tel Aviv, Israel, Selasa, 5 November 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Para pengunjuk rasa di Israel memblokir jalan raya dan menyalakan api unggun di jalan-jalan setelah Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu memecat Menteri Pertahanan Yoav Gallant.

Netanyahu mengungkap terjadi krisis kepercayaan terhadap menterinya dan mengganti Gallant dengan sekutu dekatnya Israel Katz untuk memimpin perang negara itu di Gaza dan Lebanon. Netanyahu menunjuk Gideon Saar sebagai Menteri Luar Negeri yang baru menggantikan Katz.

Baca Juga

Para kritikus Netanyahu menuduhnya menempatkan politik di atas keamanan nasional pada saat Israel bersiap-siap menghadapi pembalasan Iran atas serangan udara pada 26 Oktober 2024 lalu terhadap Republik Islam tersebut.

Langkah Netanyahu memicu protes di seluruh negeri, termasuk pertemuan massa yang melumpuhkan pusat kota Tel Aviv, dikutip dari laman The New Ierland Gerald, Rabu (6/11) Dalam beberapa jam, ribuan pengunjuk rasa telah memblokir jalan raya utama kota dan melumpuhkan lalu lintas.

Ribuan orang berdemonstrasi di luar rumah Netanyahu di Yerusalem dan di tempat-tempat lain di kota itu.Para pengunjuk rasa berkumpul dan memblokir jalan di beberapa tempat lain di seluruh negeri, dan stasiun TV Israel menayangkan gambar-gambar polisi yang bergumul dengan para demonstran.

Gallant dan Netanyahu, keduanya berasal dari Partai Likud yang beraliran kanan, telah berselisih selama berbulan-bulan mengenai tujuan perang Israel selama 13 bulan di Gaza melawan kelompok Palestina, Hamas yang memperjuangkan kemerdekaan Palestina.

Namun, waktu pemecatan Gallant merupakan sebuah kejutan dan terjadi ketika sekutu Israel, Amerika Serikat (AS), mengadakan pemilihan presiden.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement