REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Allah SWT berfirman dalam Alquran tentang menjaga pandangan mata. Firman Allah tersebut terdapat di surat An Nur ayat 30:
قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ذَلِكَ أَزْكَى لَهُمْ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ
”Katakanlah kepada laki-laki yang beriman,’Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya. Yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.’”
Ada beberapa manfaat, hikmah, dan juga pelajaran yang didapatkan apabila seorang Muslim dapat menjaga dan menahan pandangan matanya.
Ibnu Qayyim Al-Jauzi dalam kitab Raudhatul Muhibbin menjabarkan tentang manfaat memalingkan pandangan. Pertama, dapat menjadi ajang membersihkan hati dari penyesalan. Orang kerap mengumbar pandangan mata niscaya dirundung penyesalan tiada henti.
Salah satu perbuatan yang sangat berbahaya bagi hati adalah mengumbar pandangan. Sebab ia akan melihat apapun yang dicarinya dan membuatnya kehilangan kesabaran. Itulah derita dan siksa yang dapat ia rasakan.
Menurut Ibnu Qayyim, pandangan akan menyusup ke dalam hati seperti anak panah yang meluncur setelah dilontarkan. Jika anak panah itu tidak membunuh, tentu ia akan meninggalkan luka. Pandangan juga diibaratkan seperti bara api yang dilemparkan ke dahan kering. Jika bara itu tidak membakar semuanya, pasti ia akan membakar sebagiannya.