REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA — Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) menggelar Anugerah Lingkungan di Halaman Balai Kota Yogyakarta, Selasa (3/12/2024). Kegiatan ini dilakukan dengan memberikan penghargaan kepada penggiat lingkungan baik dari berbagai unsur masyarakat, kelurahan, sekolah, bahkan hingga bank sampah.
Persoalan lingkungan di Kota Yogyakarta menjadi salah satu pekerjaan rumah yang mendapat perhatian. Penjabat (Pj) Wali Kota Yogyakarta, Sugeng Purwanto mengatakan, terbatasnya ruang terbuka hijau, polusi, bahkan persoalan sampah masih terus diupayakan untuk diselesaikan bersama.
Melalui Anugerah Lingkungan dengan tema ‘Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional Kota Yogyakarta Tahun 2024’, masyarakat pun diajak untuk merawat dan melestarikan lingkungan dari level terkecil yakni rumah tangga.
“Kita tidak menampikkan bahwa ruang terbuka hijau amat sangat terbatas. Kita mengajak untuk selalu menciptakan lingkungan bersih, nyaman, dan indah. Kami kira ini sepakat dimulai dari keluarga, masyarakat, kelurahan, kemantren, dan di lingkungan kita, di kantor, dan lain-lain,” kata Sugeng di Halaman Balai Kota Yogyakarta, Selasa (3/12/2024).
Sugeng menyebut, anugerah ini diadakan dalam rangka mengapresiasi kontribusi seluruh pihak yang telah melakukan upaya pengelolaan, dan pelestarian lingkungan di wilayahnya masing-masing di Kota Yogyakarta. Mereka yang mendapatkan penghargaan pun juga berasal dari sekolah, dengan tujuan menanamkan sejak dini terkait merawat dan melestarikan lingkungan.
“Kita tahu untuk Kota Yogyakarta ini space-nya tidak luas, sementara kepadatan penduduknya tinggi, sehingga perlu ruang terbuka hijau, perlu oksigen yang lebih banyak. Kelestarian lingkungan itu harus terus dikondisikan dan dikenalkan sejak anak-anak usia dini, dan jangan berhenti,” lanjut Sugeng.
Melalui pemberian penghargaan ini, Sugeng berharap dapat menjadi motivasi dan semangat bagi seluruh pihak untuk terus berkontribusi dalam menjaga lingkungannya. Selain itu, juga diharapkan persoalan-persoalan lingkungan yang ada di Kota Yogyakarta dapat diselesaikan bersama masyarakat, tidak hanya dari unsur pemerintah.
“Kami berharap perilaku yang bijaksana, arif terhadap lingkungan yang dilakukan tidak berhenti pada level ini, tapi diharapkan terus berkelanjutan. Gaya hidup yang harus kita ciptakan menjadi gaya kita bersama seluruh masyarakat Kota Yogya menciptakan lingkungan yang baik,” kata Sugeng.
“Mudah-mudahan dengan anugerah yang diterima bisa memacu semangat dalam membangun dari tingkat bawah mengatasi persoalan, sekaligus harapannya tetap mendukung kebijakan pengelolaan lingkungan hidup yang dijalankan Pemkot Yogya bersama seluruh masyarakat,” jelasnya.
Sekretaris DLH Kota Yogyakarta, Lusiningsih menyebut, ada 60 pegiat lingkungan dari berbagai unsur yang menerima penghargaan Anugerah Lingkungan tersebut. Bahkan, mereka yang mendapatkan penghargaan ini juga diberikan uang pembinaan.
“Harapannya uang pembinaan itu dimanfaatkan untuk keguyuban, kerukunan masyarakat, dan juga semangat dari mereka masih terus berkiprah, dan juga mendorong menjadi penggiat-penggiat lingkungan yang memang levelnya dari rumah tangga,” kata Lusi.
Lusi menuturkan, Anugerah Lingkungan ini merupakan kegiatan tahunan yang digelar Pemkot Yogyakarta. Kali ini, penghargaan yang diberikan tidak hanya dari Pemkot Yogyakarta, namun juga dari pemerintah pusat, dan Pemerintah Daerah (Pemda) DIY.
Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk terus membangkitkan dan menumbuhkan peduli lingkungan kepada masyarakat. Bahkan, dengan menyasar sekolah, juga sebagai upaya untuk membangkitkan semangat tersebut kepada anak-anak atau pelajar.
“Kita memang lebih ke masyarakat dengan sekolah, karena dasarnya membangkikkan kepedulian lingkungan itu levelnya dari masyarakat dan juga dari pertumbuhan anak-anak sekolah. Jadi harapannya melestarikan lingkungan hidup itu bisa menjadi budaya, tidak menjadi sesuatu yang dipaksakan, tapi kebiasaan yang akan terus mereka lakukan,” kata Lusi.
“Dengan (penghargaan) ini menjadi dorongan mereka agar selalu berkesinambungan bagaimana mengelola lingkungan hidup, bagaimana melestarikan lingkungan dari lingkungan terkecil mereka. Harapannya tidak harus push dari atas, top down, tapi harapannya kita dari bawah itu mereka punya kesadaran sendiri, dan kita dorong salah satunya lewat penghargaan ini,” ucapnya.