Senin 23 Dec 2024 14:24 WIB

BSI Prediksi Keuangan Syariah Nasional Bakal Tembus Rp 3.430 Triliun pada 2025

BSI telah konsisten menjalankan fungsi lebih dari sekadar bank syariah.

Rep: Eva Rianti/ Red: Ahmad Fikri Noor
Chief of Economist BSI Banjaran Surya Indrastomo dalam acara Sharia Economic Outlook 2025 di Gedung BSI The Tower, Senin (23/12/2024).
Foto: Eva Rianti/Republika
Chief of Economist BSI Banjaran Surya Indrastomo dalam acara Sharia Economic Outlook 2025 di Gedung BSI The Tower, Senin (23/12/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) memprediksi perbankan syariah akan tumbuh positif pada 2025. Hal itu ditopang oleh prospek pertumbuhan penyaluran pembiayaan dan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) hingga double digit. Diperkirakan, pada tahun depan, sektor keuangan syariah nasional bakal tumbuh hingga ke angka Rp 3.430,9 triliun.

Baca Juga

Chief Economist PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Banjaran Surya Indrastomo mengatakan, perkembangan ekonomi yang cukup baik sepanjang tahun 2024 bisa menjadi pijakan untuk mempertahankan pertumbuhan positif ekonomi nasional di 2025 mendatang.

Kendati perekonomian dunia masih dihadapkan pada ancaman turbulensi ekonomi dan ketidakpastian geopolitik, namun menurutnya perekonomian nasional, termasuk ekonomi syariah di dalam negeri memiliki potensi kuat untuk melanjutkan tren pertumbuhan.

"Pada tahun 2025, sektor keuangan syariah nasional diperkirakan tumbuh ke kisaran Rp 3.157,9 triliun–Rp 3.430,9 triliun dari sisi aset," kata Banjaran dalam acara Sharia Economic Outlook 2025 di Gedung BSI The Tower, Senin (23/12/2024).

Sebagai catatan, realisasi aset keuangan syariah pada September 2024 berada di level Rp 2.744 triliun, atau naik 11,9 persen secara year on year/yoy.

Banjaran meyakini, sektor keuangan syariah juga diperkirakan melanjutkan pertumbuhan positif, di tengah tantangan perekonomian domestik tahun 2025, dengan sektor perbankan syariah menjadi penggerak utamanya.

Di tengah prospek positif tersebut, Banjaran menuturkan, BSI sebagai bank syariah terbesar di Indonesia memiliki potensi kuat untuk menjadi aktor utama yang mendorong gerak industri keuangan syariah dan perekonomian halal nasional pada tahun 2025. Pasalnya, ia menyebut sejak kelahirannya, BSI telah konsisten menjalankan fungsi lebih dari sekadar bank syariah dengan fungsi intermediasinya, melainkan beyond banking.

“Selama ini BSI sudah berperan aktif dalam menghubungkan serta menggerakkan ekosistem ekonomi halal nasional. Dengan penguatan peran yang dilakukan, serta inovasi-inovasi yang terus dikembangkan, BSI dapat semakin memperkuat perannya dalam menggerakkan sektor keuangan dan perekonomian nasional. Peran ini semakin penting karena turbulensi ekonomi (global) itu masih membayang," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Treasury & International Banking BSI Ari Rizaldi mengatakan, 2025 akan menjadi momentum bagi BSI untuk terus tumbuh. Ini tidak lepas dari faktor uniqueness yang dimiliki bank syariah terbesar di Indonesia itu.

"Salah satu peluang terbesar BSI ada di bisnis halal, ini yang perlu ditingkatkan dan diperdalam sebagai bentuk peran aktif dan positif BSI untuk pertumbuhan ekonomi di domestik dan bahkan global," kata dia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement