Rabu 25 Dec 2024 14:18 WIB

Shalma Lestari, Wisudawan Terbaik UBSI, yang Suka Novel dan Bikin Semua Orang Kaget

Shalma menemukan passion-nya dalam dunia penerjemahan.

Shalma Lestari Arum, mahasiswi asal Solo yang baru saja menyelesaikan studinya di Program Studi D3 Bahasa Inggris di UBSI Kampus Margonda.
Foto: Universitas Bina Sarana Informatika
Shalma Lestari Arum, mahasiswi asal Solo yang baru saja menyelesaikan studinya di Program Studi D3 Bahasa Inggris di UBSI Kampus Margonda.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Siapa sangka, hobi baca novel dan nonton film bisa membawa seseorang jadi Wisudawan Terbaik Universitas BSI (Bina Sarana Informatika)? Itulah cerita Shalma Lestari Arum, mahasiswi asal Solo yang baru saja menyelesaikan studinya di Program Studi D3 Bahasa Inggris di UBSI Kampus Margonda. Dengan gaya santainya, Shalma sukses mencuri perhatian dengan prestasinya yang bikin semua orang, termasuk dirinya sendiri, kaget.

“Jujur, aku nggak nyangka bisa cumlaude. Kaget aja gitu, apalagi sebelumnya nggak pernah punya ekspektasi setinggi ini,” ujar Shalma sambil tertawa.

Baca Juga

Awalnya, Shalma memilih jurusan Bahasa Inggris karena alasan sederhana, ia ingin menikmati novel dan film berbahasa Inggris tanpa repot-repot buka subtitle atau Google Translate. “Aku pikir, kalau bisa bahasa Inggris, nontonnya jadi lebih seru, kan?” katanya. Tapi dari alasan sederhana itu, Shalma menemukan passion-nya dalam dunia penerjemahan, dan tekad untuk jadi translator profesional mulai tumbuh.

Mata kuliah favoritnya? Conversation, Interpreting, dan Debating. “Ketiganya seru banget, apalagi dosennya asik dan diskusinya menarik. Jadi nggak cuma belajar, tapi juga nambah wawasan,” tambahnya.

Selama kuliah, Shalma bukan tipe mahasiswa yang cuma datang, duduk, lalu pulang. Ia aktif di HIMABI (Himpunan Mahasiswa Bahasa Inggris) sebagai sekretaris selama satu periode, serta ikut program BSI Explore di semester tiga. “Di BSI Explore, aku dan teman-teman bikin program bareng. Seru banget, karena kita belajar kerja tim sambil explore kemampuan masing-masing,” ceritanya.

Menurut Shalma, belajar itu nggak perlu ribet. “Pokoknya, review materi sampai paham, jangan cuma dihafal. Kalau dihafal, nanti pasti hilang,” sarannya. Ia juga menekankan pentingnya menciptakan suasana belajar yang kondusif. “Jauhkan distraksi, fokus aja dulu. Nggak usah multitasking kalau lagi belajar,” tambahnya.

Setelah wisuda, Shalma berencana fokus masuk dunia kerja sambil tetap membuka peluang melanjutkan pendidikan. “Untuk sekarang sih kerja dulu. Tapi kalau nanti ada kesempatan, aku mau lanjut S1, tetap di jurusan Bahasa Inggris, biar lebih paham lagi,” katanya.

Ia juga berharap lulusan UBSI tahun ini bisa segera mendapatkan pekerjaan dan memanfaatkan ilmu yang sudah mereka pelajari. “Semoga kita semua cepat dapet kerjaan, dan ilmunya bisa bermanfaat. Aamiin,” ucapnya penuh semangat.

Sebagai wisudawan terbaik, Shalma nggak lupa memberi pesan untuk mahasiswa UBSI lainnya. “Semangat terus ya, jangan kasih kendor. Kuliahnya dimaksimalkan, biar bisa gantian nyusul aku,” katanya dengan nada bercanda.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement