Sabtu 08 Feb 2025 17:54 WIB

Konflik PWI Pusat, Hari Pers Nasional 2025 Diadakan di Banjarmasin dan Pekanbaru

Dualisme kepengurusan, Hendry Ch Bangun dan Zulmansyah Sekedang jadi ketum PWI Pusat.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Puncak Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2023 di Kota Medan, Sumatra Utara, Kamis (9/2/2023), sebelum ada kepengurusan ganda di internal PWI Pusat.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Puncak Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2023 di Kota Medan, Sumatra Utara, Kamis (9/2/2023), sebelum ada kepengurusan ganda di internal PWI Pusat.

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Imbas dualisme kepengurusan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, penyelenggaraan Hari Pers Nasional (HPN) Tahun 2025 digelar di dua kota. HPN 2025 di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel) dimulai dengan seminar nasional pers mendorong terwujudnya ketahanan pangan nusantara dengan tema 'Kalsel Gerbang Logistik'.

Ketua Umum PWI Pusat, Hendry Ch Bangun, mengatakan, melalui seminar ini, PWI ingin menunjukkan peran strategis pers dalam menyampaikan informasi ke masyarakat. PWI juga ingin mengedukasi masyarakat serta melakukan kontrol sosial, sekaligus mengkritisi untuk mewujudkan program ketahanan pangan nasional.

Baca Juga

"Program ketahanan pangan di era pemerintahan Prabowo-Gibran merupakan program baru yang masih jadi perbincangan di tengah masyarakat. Misalnya masih menyoroti peran tentara dalam program tersebut,” kata Hendry di Kota Banjarmasin, Jumat (7/2/2025).

Dia pun mendorong peserta Seminar Nasional Pers diharapkan ikut mewujudkan Ketahanan Pangan Nusantara yang diikuti para kelompok tani yang ada di Kalsel dan insan wartawan se-Indonesia dan jajaran satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait. Oleh karena itu, kata Hendry, PWI berpendapat hendaknya Presiden Prabowo dan semua pemangku kepentingan memanfaatkan 'panggung' yang disediakan HPN 2025. Hal itu untuk menyampaikan program ketahanan pangan secara tuntas kepada insan pers.

Program tersebut meliputi banyak aspek, mulai penyiapan lahan, benih, pupuk hingga isu yang terkait dengan lingkungan dan perbaikan. "Ketahanan pangan tidak hanya menyangkut Kementerian Pertanian. Bukan hanya tugas pemerintah pusat. Di sinilah peran pers dibutuhkan, memainkan fungsinya secara aktif," kata Hendry.

Sementara itu, Ketua PWI Pusat Zulmansyah Sekedang mengatakan, HPN 2025 merupakan forum sinergi antarkebersamaan dan solidaritas insan pers. PWI Pusat terus mematangkan persiapan menjelang HPN 2025 yang diselenggarakan di Kota Pekanbaru, Riau pada 6-10 Februari 2025 bertema 'Pers Berintegritas Menuju Indonesia Emas'.

"Panitia HPN telah mengirimkan undangan ke seluruh PWI daerah agar dapat hadir dan berpartisipasi aktif dalam rangkaian kegiatan HPN di Pekanbaru. Keterlibatan daerah sangat penting untuk memperkuat semangat kebersamaan dan solidaritas insan pers," kata Zulmansyah dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (6/1/2025).

Dia memastikan, persiapan acara di Provinsi Riau telah mencapai 80 persen dan berbagai kegiatan telah dirancang untuk suksesnya HPN. Adapun HPN 2025 akan dirangkaikan dengan acara Rakernas Seksi Wartawan Olahraga (SIWO), Konvensi Media Massa, seminar, dan kegiatan bakti sosial.

"Dengan persiapan yang matang dan antusiasme dari berbagai pihak, HPN 2025 di Pekanbaru tidak hanya menjadi ajang silaturahmi insan pers, tetapi juga forum strategis untuk memperkuat sinergi dan inovasi menuju Indonesia Emas 2045," ujar Zulmansyah.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement