Rabu 19 Feb 2025 10:35 WIB

Hamas Siap Bebaskan Enam Sandera dan Pulangkan Empat Jenazah Israel

Hisham al-Sayed dan Avera Mengistu berada di antara enam sandera yang akan dibebaskan

Pembebasan tiga tawanan Israel di Khan Younis, Gaza Selatan, Palestina, Sabtu (15/2/2025)
Foto: AP
Pembebasan tiga tawanan Israel di Khan Younis, Gaza Selatan, Palestina, Sabtu (15/2/2025)

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA CITY — Kelompok Perlawanan Palestina, Hamas pada Selasa (18/2/2024). menyatakan akan membebaskan enam sandera Israel dan memulangkan empat jenazah sandera pada pekan ini sesuai kesepakatan gencatan senjata Gaza dan pertukaran tahanan Palestina dengan Israel.

"Telah disepakati untuk membebaskan enam sandera Israel pada Sabtu sesuai perjanjian tahap pertama kesepakatan Gaza," ujar pemimpin Hamas di Gaza Khalil Al-Hayya dalam rekaman pidato seperti dilansir laman berita asal Lebanon Al Mayadeen.

Baca Juga

Dia menyebutkan Hisham al-Sayed dan Avera Mengistu berada di antara enam sandera yang akan dibebaskan. Pemimpin Hamas juga mengatakan akan menyerahkan empat jenazah sandera Israel pada Kamis, termasuk anggota keluarga Bibas.

"Musuh (Israel) akan membebaskan tahanan Palestina sebagai imbalan pembebasan sandera sesuai kesepakatan," tambahnya.

Al-Hayya mengatakan Hamas akan terus menyerahkan jenazah sandera Israel pada pekan berikutnya sesuai kesepakatan tahap pertama perjanjian gencatan senjata Gaza.

Pada pekan depan, Hamas akan menambah jumlah sandera Israel yang dibebaskan berdasarkan fase pertama kesepakatan Gaza menjadi 33 orang, termasuk sebanyak 25 sandera yang masih hidup dan jenazah delapan sandera.

Al-Hayya menjabarkan langkah-langkah tersebut sebagai bagian dari “upaya berkelanjutan Hamas untuk menyukseskan fase pertama kesepakatan gencatan senjata” dan membuka jalan untuk memasuki fase kedua sebagai respons atas upaya mediasi.

Sementara itu, hingga kini, tahanan Palestina yang telah dibebaskan dari penjara Israel mencapai 1.135 orang. Selanjutnya, penjajah Israel akan membebaskan 502 tahanan pekan depan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement