Ahad 04 May 2025 21:39 WIB

Jumlah Anak di Jepang Sentuh Rekor Terendah dalam 44 Tahun

Jumlah anak di bawah usia 15 tahun di Jepang turun 350 ribu dari tahun lalu.

Rep: Antara/Kyodo/ Red: Qommarria Rostanti
Anak-anak usia sekolah di Jepang (ilustrasi). Penurunan jumlah anak di Jepang menunjukkan tren mengkhawatirkan.
Foto: EPA-EFE/FRANCK ROBICHON
Anak-anak usia sekolah di Jepang (ilustrasi). Penurunan jumlah anak di Jepang menunjukkan tren mengkhawatirkan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penurunan jumlah anak di Jepang menunjukkan tren mengkhawatirkan di mana menyentuh rekor terendah baru dan menandai penurunan selama 44 tahun berturut-turut. Fenomena ini dinilai menjadi tantangan serius bagi Jepang yang tengah berjuang keras untuk mengatasi tingkat kelahiran yang terus menurun.

Jumlah anak di bawah 15 tahun, termasuk penduduk asing, adalah 13,66 juta per 1 April, turun 350 ribu dari tahun lalu, menurut data yang dirilis oleh Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi Jepang sebelum hari libur Hari Anak Nasional pada Senin. Rasio anak terhadap keseluruhan populasi turun 0,2 poin persentase menjadi 11,1 persen, juga yang terendah sejak data pembanding tersedia pada tahun 1950.

Baca Juga

Menurut data PBB, meskipun pengambilan data survei di tanggal yang berbeda, Jepang memiliki rasio anak terendah kedua di antara 37 negara dengan populasi sedikitnya 40 juta, hanya di belakang Korea Selatan sebesar 10,6 persen. Pemerintah Jepang telah memprioritaskan upaya memerangi angka kelahiran yang menurun dengan cepat di negara tersebut dan menerapkan berbagai inisiatif seperti menyediakan lebih banyak bantuan keuangan untuk rumah tangga yang membesarkan anak, memperluas layanan penitipan anak, dan mengizinkan gaya kerja yang fleksibel bagi para orang tua. Namun, berbagai inisiatif tersebut belum menghentikan penurunan yang telah berlangsung selama puluhan tahun di Jepang.

Berdasarkan jenis kelamin, terdapat 6,99 juta anak laki-laki dan 6,66 juta anak perempuan di Negara Matahari Terbit tersebut. Sedangkan berdasarkan usia, 3,14 juta anak berusia 12 hingga 14 tahun, dibandingkan dengan 2,22 juta anak berusia 0 hingga 2 tahun, yang menunjukkan tren yang terus berlanjut yaitu jumlah anak yang lahir semakin sedikit.

Jumlah anak di Jepang telah terus menurun sejak 1982, setelah mencapai puncaknya pada 1954 dengan jumlah 29,89 juta, dengan ledakan kelahiran kedua terjadi antara 1971 dan 1974. Data pemerintah juga menunjukkan bahwa per 1 Oktober tahun lalu, jumlah anak menurun dari tahun lalu di semua 47 prefektur. Angka tersebut hanya melampaui 1 juta anak di Tokyo dan Prefektur Kanagawa yang berdekatan.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement