Selasa 20 May 2025 08:29 WIB

Ribuan Personel Polda Metro Jaya Dikerahkan Amankan Demo Besar Ojol

Sebanyak 2.554 personel gabungan dikerahkan oleh Polda Metro Jaya.

Pengemudi ojek daring mengantar penumpang di Stasiun Sudirman, Jakarta, Senin (19/5/2025). Pengemudi ojek daring yang tergabung dalam Asosiasi Pengemudi Ojol Garuda Indonesia akan menggelar aksi pada Selasa (20/5) dengan jumlah peserta aksi diperkirakan sebanyak 25 ribu ojek daring di wilayah Jabodetabek, Jawa hingga Sumatera. Aksi tersebut juga rencananya akan dilakukan dengan mematikan layanan pemesanan melalui aplikasi imbas dari pemotongan komisi sebesar 20 persen oleh aplikator.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pengemudi ojek daring mengantar penumpang di Stasiun Sudirman, Jakarta, Senin (19/5/2025). Pengemudi ojek daring yang tergabung dalam Asosiasi Pengemudi Ojol Garuda Indonesia akan menggelar aksi pada Selasa (20/5) dengan jumlah peserta aksi diperkirakan sebanyak 25 ribu ojek daring di wilayah Jabodetabek, Jawa hingga Sumatera. Aksi tersebut juga rencananya akan dilakukan dengan mematikan layanan pemesanan melalui aplikasi imbas dari pemotongan komisi sebesar 20 persen oleh aplikator.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polda Metro Jaya mengerahkan sebanyak 2.554 personel gabungan untuk mengamankan unjuk rasa para pengemudi ojol (ojek online) yang bakal digelar hari ini. Ribuan petugas itu akan disebar di beberapa titik lokasi demo.

"Untuk personel dikerahkan sebanyak 2.554 personel gabungan pada sejumlah titik lokasi unjuk rasa," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Selasa (20/5/2025).

Baca Juga

Ade Ary menjelaskan personel tersebut terdiri atas unsur Polda Metro Jaya sebanyak 1.913 personel, Polres Metro Jakarta Pusat 230 personel, TNI 320 personel, dan Pemda DKI 91 personel. Dia menyebutkan pengamanan akan disebar di empat sektor utama meliputi area Monas Utara dan Selatan dikerahkan 1.080 personel, area Bundaran HI dan Kemenhub RI 285 personel, area DPR/MPR RI dan sekitar 989 personel, dan sektor pengaturan lalu lintas melibatkan 200 personel dari Ditlantas.

Ade Ary juga mengimbau kepada seluruh warga DKI Jakarta dan pengguna jalan agar menghindari kawasan Monas, Bundaran HI, Kementerian Perhubungan, dan Gedung DPR/MPR RI selama kegiatan unjuk rasa berlangsung.

"Warga kami minta mengatur waktu dan rute perjalanan untuk menghindari potensi kemacetan dan penutupan arus lalu lintas," katanya.

Sementara untuk para peserta unjuk rasa agar menyampaikan aspirasi secara damai, tertib, dan sesuai ketentuan hukum yang berlaku.

"Tidak membawa benda-benda yang membahayakan keselamatan umum, menghindari tindakan provokatif dan menjaga ketertiban di lokasi unjuk rasa dan juga menghargai petugas di lapangan yang menjalankan tugas pengamanan," kata Ade Ary.

Polda Metro Jaya menjamin kebebasan menyampaikan pendapat di muka umum, namun juga berkewajiban menjaga keamanan dan ketertiban bersama.

"Dengan kerja sama yang baik antara masyarakat, peserta unjuk rasa, dan aparat keamanan, diharapkan seluruh rangkaian kegiatan dapat berlangsung aman, tertib, dan kondusif," kata Ade Ary.

Sekitar 500 ribu pengemudi ojol akan mematikan aplikasi dan menggelar unjuk rasa besar-besaran secara serentak pada Selasa, 20 Mei 2025, sebagai bentuk protes terhadap aplikator yang diduga melanggar regulasi. Aksi tersebut akan diikuti pengemudi ojol dan taksi online dari berbagai daerah, termasuk Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, Cirebon, hingga Palembang, Lampung dan wilayah Banten Raya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement