Senin 18 Aug 2025 19:43 WIB

Wamendiktisaintek Minta Dosen Libatkan Mahasiswa saat Melakukan Riset, Ini Alasannya

Dua hal itu bersifat penting bagi para mahasiswa dalam menapaki masa depan.

Stella Christie tiba di kediaman Presiden Terpilih Prabowo Subianto, Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (15/10/2024).
Foto: Republika/Prayogi
Stella Christie tiba di kediaman Presiden Terpilih Prabowo Subianto, Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (15/10/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG - Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Stella Christie mengajak para dosen membuka ruang yang luas bagi mahasiswa untuk terlibat di dalam pelaksanaan riset. Pelibatan mahasiswa dalam riset dinilai penting sebagai bekal mereka memasuki dunia usaha.

"Paling penting sekali yakni bagaimana mahasiswa dapat berpartisipasi di dalam kegiatan riset yang dilakukan oleh dosen," kata Wamendiktisaintek Stella Christie saat ditemui seusai menghadiri Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PPKMB) di Universitas Negeri Malang, di Kota Malang, Jawa Timur, Senin (18/8/2025).

Baca Juga

Menurut dia, kegiatan riset menjadi wadah yang baik karena akan mengasah pemikiran kritis dan membangun kemampuan mahasiswa dalam mengambil keputusan. Dua hal itu, lanjutnya, bersifat penting bagi para mahasiswa dalam menapaki masa depan. Sebab pemikiran kritis dan kemampuan mengambil keputusan akan dibutuhkan di dalam dunia kerja.

"Mahasiswa juga akan terlatih dalam mengatur waktu. Tadi saya memperlihatkan kalau secara pragmatis hal tersebut yang diinginkan oleh para pemberi pekerja, itu berdasarkan data," ujar Wamendiktisaintek Stella.

Keterlibatan mahasiswa di dalam tim riset, menurutnya, bisa meringankan beban kerja para dosen karena adanya pembagian tugas. Dari pola tersebut diyakininya akan mampu menghasilkan riset berkualitas, bukan hanya terpaku pada berapa banyak seorang dosen menghasilkan sebuah riset dalam setiap tahun.

Apalagi, kata dia, beberapa waktu ini terdapat 13 kampus di Indonesia masuk daftar dalam hasil riset diragukan berdasarkan Research Integirty Risk Index 2024.

"Ini adalah suatu kejadian atau ekosistem yang belum optimal. Memang kami sudah memperbaiki apa sebenarnya yang diharuskan, misalnya indikator kinerja utama dari universitas atau beban kerja dosen yang membuat dosen bisa menghasilkan (riset) secara kualitas bukan kuantitas," ucap Wamendiktisaintek Stella.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement