Kamis 17 Nov 2016 11:38 WIB

Mahasiswa UGM Kembangkan Charger Ponsel tanpa Listrik

Rep: Rizma Riyandi/ Red: Winda Destiana Putri
Mengisi daya baterai ponsel. Ilustrasi
Foto: Huffingtonpost
Mengisi daya baterai ponsel. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN - Mahasiswa UGM mengembangkan inovasi teknologi photovoltaic sebagai alternatif charger ponsel yang diberi nama Chas Cha Sun. Mereka adalah Yofrizal Alfi, Marwan Muansher dan Norwenda Tri Harnas dari Jurusan Teknik Fisika Fakultas Teknik (FT).

Yofrizal mengatakan ide pengembangan purwarupa Chas Cha Sun berawal dari keprihatinan mereka terhadap penggunaan energi yang terus meningkat. Sementara cadangan energi nasional semakin terbatas, dan terancam mengalami krisis energi. "Masifnya penggunaan teknologi elektronik yang berlebihan saat ini memperparah persoalan energi. Salah satunya pada konsumsi energi dari pengisian daya smartphone," tuturnya, Kamis (17/11).

Kondisi tersebut mendorong Yofrizal dan kawan-kawan mencari solusi untuk mengatasi pemborosan dalam pengisian daya smartphone. Mereka pun mulai membuat membuat inovasi sistem pengisian daya dengan menggunakan teknologi photovoltaic. Sistem ini memungkinkan pengguna untuk dapat mengisi daya khususnya smartphone pada setiap saat tanpa menghasilkan emisi bagi lingkungan.

"Sel photovoltaic bisa mentrasfer energi cahaya atau matahari menjadi energi listrik," papar Yofrizal. Ia menjelaskan, penggunaan sel photovoltaic dikembangkan karena melihat adanya potensi energi matahari yang sangat besar di Indonesia dan belum dimanfaatkan secara optimal. 

Selain itu pengembangan Chas Cha Sun juga menjadi upaya untuk mengedukasi masyarakat mengenai teknologi berkelanjutan yang ramah lingkungan. Chas Cha Sun sendiri didesain dalam bentuk sederhana dan bersifat portable. Menggunakan photovoltaic dengan dimensi yang relatif kecil.

Rangkaian tersebut, kemudian disatukan menggunakan engsel sehingga bisa dilipat dan dapat dibawa kemanapun. "Pemakaian daya alat ini juga dapat diatur sendiri oleh pengguna sesuai dengan kebutuhan dari perangkat yang dimiliki," papar Yofrizal.

Produk Chas Cha Sun memiliki komponen photovoltaic yang saling dihubungkan secara seri maupun paralel. Oleh sebab itu pengaturan tegangan pada produk dilakukan dengan melepaskan kabel pada photovoltaic yang terhubung secara seri. Sementara untuk mengatur arus dilakukan dengan melepaskan kabel pada photovoltaic yang terhubung secara paralel.

Kehadiran Chas Cha Sun diharapkan dapat mengatasi krisis energi. Di sisi lain penggunaannya juga bersifat ramah lingkungan, karena memanfaatkan energi matahari yang diubah menjadi energi listrik melalui penggunaan sel photovoltaic. "Saat ini Chas Cha Sun masih dalam tahap pengembangan lebih lanjut. Harapannya kedepan bisa diproduksi dan digunakan secara masal untuk membantu pemenuhan kebutuhan energi masyarakat," ujar Yofrizal.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement