REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Forum Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Matematika SMP menggelar pelatihan metodologi pembelajaran bagi guru-guru SMP Se-Kabupaten Bogor. Kegiatan yang digagas Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor dan Klinik Pendidikan MIPA (KPM) ini mengangkat tema ‘Menjadi Guru Ideal, Berprestasi, Profesional, Kreatif, dan Inovatif sehingga Mampu Menjadi Inspirasi dan Motivasi bagi Siswa’.
Informasi yang dihimpun, rangkaian pelatihan dibagi menjadi beberapa wilayah, di antaranya: wilayah barat (10/10), wilayah utara (12/10), wilayah tengah (17/10), wilayah timur (19/10), dan wilayah selatan (24/10).
Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Bogor, TB. A. Luthfi Syam mengatakan perkembangan zaman terus berubah. Indonesia perlu belahar dari Cina yang berhasil menjadi kekuatan ekonomi dunia. "Salah satu rahasia dibalik kemajuan ekonomi Cina adalah karena keandalan tata kelola sumber daya manusianya," kata dia.
Salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan meningkatkan kualitas guru dan meningkatkan kualitas pembelajaran matematika. Kini saatnya kita harus melompat, tak hanya cukup berlari untuk mengejar ketertinggalan dari negara lain, khususnya Cina. KPM adalah mitra produktif Dinas Pendidikan Kab. Bogor untuk meningkatkan kualitas guru dan pembelajaran matematika. Mari lakukan apa pun yang terbaik demi masa depan anak-anak kita," ucapnya.
Tim KPM menghadirkan H. Moh Arodhi, Asep Sapa’at, Taufik Hidayah, Muchammad Fachri, Ryky Tunggal Saputra Aji, dan Teguh Imam Agus Hidayat sebagai narasumber dalam pelatihan MNR bagi guru matematika SMP Se-Kab. Bogor ini. Kelima narasumber berkolaborasi dalam menyajikan dua materi inti, yaitu materi 'Cara Berpikir Suprarasional' dan 'Metodologi Pembelajaran MNR' ke berbagai wilayah yang sudah ditentukan.
Quality Control (QC) Klinik Pendidikan MIPA, H. Moh. Arodhi menjelaskan kabupaten Bogor merupakan daerah strategis dan potensial untuk lebih dikembangkan kualitas pendidikannya. Banyak bibit unggul bermunculan dari Kabupaten Bogor. Disamping itu, hal ini jadi perhatian bagi KPM, mengingat KPM berdomisili di Kab. Bogor. Harapannya, kehadiran KPM ditengah masyarakat semakin terasa manfaatnya dalam konteks peningkatan kualitas pendidikan matematika di Kab. Bogor,” kata Moh. Arodhi.
Anisa Widhy Sundari, guru matematika yang mengajar di SMPN 3 Gunung Putri merasa tergugah dan tersadarkan akan hakikat menjadi guru sejati saat menyimak materi cara berpikir suprarasional. Selama ini, dia merasa terlalu banyak menuntut para murid untuk melakukan banyak hal.
"Saya merasa stres jika nilai akademik mereka jeblok. Apalagi kalau ditambah perilaku mereka yang kerap memancing emosi saya. Dari materi tadi saya disadarkan tentang pentingnya memenuhi kebutuhan jiwa seorang murid. Caranya: berserah diri kepada Allah SWT dan mendekatkan diri sang anak kepada Sang Pemilik Ilmu. Hal ini kerap terlupakan. Jadi, saya harus benahi cara berpikir saya agar mulai memperbanyak tabungan jiwa dengan jalan merencanakan kesusahan agar saya bisa menjadi guru sejati," kata dia.