REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setiap pengguna ponsel pintar selalu disarankan untuk tidak mengunduh aplikasi yang berada di luar website resmi yang menaungi Android atau IOS.
Hal tersebut dikarenakan, aplikasi yang tersebar diluar website resmi seperti Google Play Store atau AppStore, memiliki tingkat keamanan yang tidak sama dengan kedua webstore resmi itu. Aplikasi tersebut memungkinkan adanya malware yang tersembunyi didalamnya.
Dilaporkan oleh perusahaan keamanan Check Point yang dilansir Ubergizmo, Rabu (13/7), mengatakan, CNET telah menemukan malware Cina bernama Hummingbad yang telah menginfeksi 10 juta lebih perangkat Android yang menerima unduhan di luar webstore yang tersedia.
"Komponen pertama yang diserang adalah sistem dasar sebuah ponsel dengan mengeksploitasi sistem yang mudah diserang. Jika berhasil, malware akan mengambil alih seluruh sistem ponsel. Jika gagal, malware akan menggunakan sistem kedua dengan melakukan sistem update palsu sebagai trik Hummingbad masuk ke level perizinan sistem," papar Check Point.
Laporan mengabarkan perusahaan Cina, Yingmob, berada di belakangnya. Yingmob diyakini memiliki kerja sama dengan sebuah perusahaan analisis iklan yang bernilai jutaan di Cina. Sebab, malware tersebut biasa menginfeksi ponsel melalui klik pada suatu iklan dan paksaan mengunduh suatu aplikasi yang tersebar di web.
(Baca juga: Malware Gencar Mengincar Perangkat Mobile)