Jumat 29 Mar 2024 18:19 WIB

Dulu Dikenal Sebagai Produsen Ponsel Android Murah, Bagaimana Nasib Motorola Kini?

Moto G sempat mengubah pandangan publik terhadap ponsel Android murah.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Friska Yolandha
Motorola Moto G
Foto: Phonesdata
Motorola Moto G

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Motorola, yang dahulu dikenal sebagai pemimpin dalam pasar ponsel Android murah, kini merosot dalam krisis identitas. Ponsel-pensel Android murah buatannya, yang sebelumnya dihargai karena kualitas pembuatannya dan performa yang handal, kini dikeluhkan karena perangkat keras yang buruk, dukungan perangkat lunak yang mengecewakan, dan jumlah bloatware yang tidak terkira.

Dilansir Digital Trends pada Jumat (29/3/2024), ini merupakan perubahan yang signifikan dari reputasi Motorola beberapa tahun yang lalu, dan bukanlah arah yang disukai oleh banyak penggemar merek tersebut.

Perjalanan Motorola: Dari Kesuksesan hingga Tantangan

Saat Motorola merilis Moto G pertama pada November 2013, ponsel tersebut bukan hanya mengubah pandangan terhadap ponsel Android murah, tetapi juga membawa revolusi dalam segmen tersebut. Moto G menawarkan kombinasi layar yang cukup besar dan tajam, performa yang baik, dan perangkat lunak Android yang bersih dan efisien.

Semua dengan harga yang sangat terjangkau. Sejak itu, ponsel-ponsel Moto G terus menjadi pilihan yang disukai dalam kategori ponsel murah. Namun, situasi berubah ketika Motorola mulai membanjiri pasar dengan berbagai model Moto G yang sulit dibedakan satu sama lain.

Strategi ini tidak hanya membingungkan konsumen, tetapi juga berdampak negatif pada kualitas ponsel Moto G secara keseluruhan. Berbagai ulasan ponsel Moto G terbaru menunjukkan penurunan dalam kualitas layar, performa, dan pengalaman pengguna, yang merupakan perubahan signifikan dari reputasi yang dimiliki Moto G beberapa tahun yang lalu.

Tantangan utama Motorola....

 

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَمِنْ اَهْلِ الْكِتٰبِ مَنْ اِنْ تَأْمَنْهُ بِقِنْطَارٍ يُّؤَدِّهٖٓ اِلَيْكَۚ وَمِنْهُمْ مَّنْ اِنْ تَأْمَنْهُ بِدِيْنَارٍ لَّا يُؤَدِّهٖٓ اِلَيْكَ اِلَّا مَا دُمْتَ عَلَيْهِ قَاۤىِٕمًا ۗ ذٰلِكَ بِاَنَّهُمْ قَالُوْا لَيْسَ عَلَيْنَا فِى الْاُمِّيّٖنَ سَبِيْلٌۚ وَيَقُوْلُوْنَ عَلَى اللّٰهِ الْكَذِبَ وَهُمْ يَعْلَمُوْنَ
Dan di antara Ahli Kitab ada yang jika engkau percayakan kepadanya harta yang banyak, niscaya dia mengembalikannya kepadamu. Tetapi ada (pula) di antara mereka yang jika engkau percayakan kepadanya satu dinar, dia tidak mengembalikannya kepadamu, kecuali jika engkau selalu menagihnya. Yang demikian itu disebabkan mereka berkata, “Tidak ada dosa bagi kami terhadap orang-orang buta huruf.” Mereka mengatakan hal yang dusta terhadap Allah, padahal mereka mengetahui.

(QS. Ali 'Imran ayat 75)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement