Sabtu 03 Aug 2019 16:12 WIB

Cakram Galaksi Bima Sakti Ternyata tidak Rata

Cakram yang merupakan kumpulan bintang itu melengkung dan bengkok.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Ani Nursalikah
Galaksi Bimasakti.
Foto: REUTERS/NASA/Handout/Files
Galaksi Bimasakti.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Para astronom telah membuat peta galaksi Bima Sakti paling tepat dengan melacak ribuan bintang yang tersebar di seluruh galaksi. Dalam peta ini juga menunjukkan cakram Bima Sakti yang merupakan kumpulan bintang tidak berbentuk datar, tetapi melengkung dan bengkok.

Seperti dilansir di Malay Mail,Sabtu (3/8), para peneliti telah meluncurkan peta tiga dimensi Bima Sakti. Mereka menyediakan bagan yang komperehensif dari strukturnya, yakni cakram bintang yang terdiri dari empat lengan spiral utama dan wilayah inti berbentuk balok.

Baca Juga

"Untuk pertama kalinya seluruh galaksi kita, dari tepi ke tepi cakram, dipetakan menggunakan jarak yang nyata dan tepat," kata astronom Universitas Warsawa Andrzej Udalski.

Peta baru dirumuskan dengan menggunakan pengukuran tepat jarak dari matahari ke 2.400 bintang yang disebut variabel Chepeid yang tersebar di seluruh galaksi. "Chepeid ideal untuk mempelajari Bima Sakti karena beberapa alasan," ujar astronom Universitas Warsawa dan rekan penulis studi Dorota Skowron.

Ia mengatakan variabel Cepheid adalah bintang super besar yang terang dan mereka 100 hingga 10 ribu ribu kali lebih bercahaya daripada matahari. Karena itu, Cepheid dapat terdeteksi di pinggiran galaksi Bima Sakti.

"Mereka juga relatif muda (usianya), lebih muda dari 400 juta tahun, sehingga kita dapar menemukannya di dekat tempat kelahiran mereka," katanya.

Para astronom melacak Cepheid mengunakan teleskop Warsawa yang terletak di Los Andes, Cile. Bintang-bintang ini berdenyut secara berkala dan dapat dilihat melalui awan galaksi yang sangat besar dari debu antar bintang. Awan galaksi tersebut dapat membuat bintang redup sulit dikenali.

Peta menunjukkan cakram galaksi jauh dari bentuk datar. Bentuk aslinya secara signifikan melengkung dan memiliki variasi ketebalan dari satu tempat ke tempat lain, dengan peningkatan ketebalan yang diukur lebih jauh dari pusat galaksi.

Cakram ini memiliki diemeter 140 ribu tahun cahaya. Setiap tahun cahaya sekitar sembilan triliun kilometer.

Galaksi Bima Sakti mulai terbentuk segera setelah ledakan Big Bang yang menandai awal alam semesta sekitar 13,8 miliar tahun yang lalu. Matahari, yang terletak sekitar 26 ribu tahun cahaya dari lubang hitam supermasif yang berada di pusat galaksi, terbentuk sekitar 4.5 miliar tahun lalu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement