Kamis 02 Oct 2014 17:10 WIB

Dubes Rusia Sebut Pernyataan Obama tak Bertanggung Jawab

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Yudha Manggala P Putra
Presiden AS Barrack Obama saat berbicara tentang wabah ebola di New York (26/9).
Foto: Reuters
Presiden AS Barrack Obama saat berbicara tentang wabah ebola di New York (26/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duta Besar Federasi Rusia untuk Indonesia Mikhail Y Galuzin mengatakan Amerika Serikat sudah terlalu jauh dengan mengatakan agresi Rusia di Eropa sebagai ancaman internasional kedua terbesar setelah virus ebola.

Pernyataan Presiden Barack Obama tersebut disampaikan dalam rapat Majelis Umum PBB pekan lalu.  "Pernyataan itu tidak benar dan tidak bertanggung jawab," ujar Galuzin, Kamis (2/10).

Dia mengatakan Barat justru terus mengganggu kesepakatan damai di Ukraina. Pada 15 September dilakukan penandatangan gencatan senjata di Minsk antara Ukraina dengan Rusia. Galuzin menyebut protokol tersebut merupakan inisiatif dari Presiden Rusia Vladimir Putin.

Rusia mendukung dilakukan dialog dan pengawasan dari komunitas internasional. Gencatan senjata sedang berlangsung meski kondisinya sulit karena baku tembak dari Ukraina masih berlangsung.

"Barat terus mendukung kekerasan, pelanggaran HAM dan prinsip perang," kata Galuzin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement