Selasa 02 Feb 2016 22:36 WIB

Peternak tak Nikmati Tingginya Harga Telur di Pasaran

Rep: Lilis Handayani/ Red: Hazliansyah
Halim (34) peternak ayam petelur mengambil telur dari peternakannya di Kelurahan Birobuli, Kecamatan Palu Selatan, Sulawesi Tengah, Senin (30/4).
Foto: Antara/Fiqman Sunandar
Halim (34) peternak ayam petelur mengambil telur dari peternakannya di Kelurahan Birobuli, Kecamatan Palu Selatan, Sulawesi Tengah, Senin (30/4).

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Tingginya harga telur di pasaran yang terjadi sejak awal Desember 2015 ternyata tak dinikmati para peternak ayam petelur. Mereka malah mengaku merugi karena harga jagung untuk pakan ternak harganya melambung.

"Jagung mahal dan susah diperoleh. Jadi tetap rugi walau harga telur tinggi di pasaran," ujar seorang peternak ayam petelur asal Kabupaten Kuningan, Nana Sudiana, Selasa (2/2).

Semula, harga jagung untuk pakan ternak hanya Rp 3.000 per kg. Namun sejak tiga sampai empat bulan terakhir, harga jagung melonjak menjadi Rp 7.000 per kg.

Padahal, jagung merupakan komposisi mayoritas dalam pakan ternak ayam, yakni mencapai hingga 50 persen. Karena itu, pasokan jagung sangat dibutuhkan oleh peternak ayam, terutama peternak ayam petelur.

"Sudahlah harganya mahal, kualitas jagung yang bisa kami peroleh pun rendah," keluh Nana.

Nana menjelaskan, akibat jagung yang sulit didapatkan, produktivitas telur ayam berkurang. Dalam kondisi normal, 1.000 ekor ayam biasanya bisa menghasilkan 40 - 50 kg telur. Namun kini, telur yang dihasilkan hanya sekitar 30 kg.

Ketua Paguyuban Peternak Ayam Petelur ‘Mitra Mandiri’ Kabupaten Cirebon, Engkos Kosasih membenarkan kerugian yang dialami peternak ayam petelur akibat tingginya harga jagung.

"Peternak malah tetap rugi," keluh Engkos.

Engkos menyatakan, sedikitnya 50 orang peternak ayam petelur di Kabupaten Cirebon bahkan terancam gulung tikar akibat tingginya harga jagung yang menjadi pakan ternak ayam. Mereka berharap pemerintah cepat tanggap mengatasi masalah tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement