Rabu 20 Apr 2016 23:32 WIB

Manoj Punjabi: Film Nasional Belum Jadi Industri

Red: Angga Indrawan
Manoj Punjabi (dua dari kiri).
Foto: Republika/MG ROL 48
Manoj Punjabi (dua dari kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- CEO MD Entertainment Manoj Punjabi menilai perfilman nasional saat ini belum menjadi sebuah industri seperti halnya industri film di Hollywood Amerika ataupun Hong Kong. Menurut Manoj, untuk mampu bersaing dengan negara-negara yang sudah maju industri filmnya maka perfilman nasional harus menjadi sebuah industri.

"Untuk menjadikan perfilman nasional sebagai sebuah industri diperlukan dukungan pemerintah, dan ini yang masih perlu dipertanyakan," ujarnya, Rabu (20/4).

Dukungan pemerintah terhadap perfilman nasional, lanjutnya, bisa dalam bentuk undang-undang maupun peraturan lain yang mampu melindungi film nasional dari gempuran film-film asing. "Saat ini apakah undang-undangnya sudah ada? Apakah sudah ada proteksi untuk film nasional," katanya mempertanyakan.

Ia mengatakan pemerintah tidak boleh menganggap remeh industri film nasional sehingga perhatiannya sangat rendah, sebab kalau hal itu terjadi justru merugikan. Terkait rencana pemerintah merevisi Daftar Negatif Investasi (DNI) sektor usaha film dalam bidang produksi, distribusi dan eksebisi patut didukung, Manoj menyatakan, sebagai pelaku usaha bidang perfilman pihaknya menyambut baik hal itu.

Dengan kebijakan tersebut, lanjutnya, diharapkan jumlah bioskop di tanah air semakin meningkat yang akhirnya turut menaikkan produksi film nasional. "Satu-satunya cara mendapat 20 juta penonton dari satu judul film nasional, adalah menambah jumlah layar bioskop di Indonesia, karena 1.117 layar sangat tidak bisa memfasilitasi penonton potensial di tanah air. Minimal harus sekitar 3.000-5.000 layar," katanya.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَوْمَ يَقُوْلُ الْمُنٰفِقُوْنَ وَالْمُنٰفِقٰتُ لِلَّذِيْنَ اٰمَنُوا انْظُرُوْنَا نَقْتَبِسْ مِنْ نُّوْرِكُمْۚ قِيْلَ ارْجِعُوْا وَرَاۤءَكُمْ فَالْتَمِسُوْا نُوْرًاۗ فَضُرِبَ بَيْنَهُمْ بِسُوْرٍ لَّهٗ بَابٌۗ بَاطِنُهٗ فِيْهِ الرَّحْمَةُ وَظَاهِرُهٗ مِنْ قِبَلِهِ الْعَذَابُۗ
Pada hari orang-orang munafik laki-laki dan perempuan berkata kepada orang-orang yang beriman, “Tunggulah kami! Kami ingin mengambil cahayamu.” (Kepada mereka) dikatakan, ”Kembalilah kamu ke belakang dan carilah sendiri cahaya (untukmu).” Lalu di antara mereka dipasang dinding (pemisah) yang berpintu. Di sebelah dalam ada rahmat dan di luarnya hanya ada azab.

(QS. Al-Hadid ayat 13)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement