Rabu 31 Jul 2019 10:36 WIB

Saratoga Raih Keuntungan Rp 2 Triliun dari Investasi

Saratoga fokus pada tiga sektor, yaitu infrastruktur, sumber daya alam dan konsumen.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolanda
Logo Saratoga
Foto: saratoga-investama.com
Logo Saratoga

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (Saratoga) membukukan keuntungan bersih atas investasi sebesar Rp 2.004 triliun pada semester I 2019. Keuntungan tersebut didorong kenaikan harga saham perusahaan Investee.

Kinerja saham perusahaan investee seperti PT Adaro Energy Tbk, PT Merdeka Copper Gold Tbk dan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk diklaim bisa melampaui pertumbuhan indeks saham Bursa Efek Indonesia (BEI). "Penguatan saham perusahaan Investee ini menunjukkan portofolio investasi Saratoga memiliki fundamental yang sangat positif dan prospek bisnis jangka panjang," ujar Presiden Direktur Saratoga Michael WP Soeryadjaya dalam keterangan tertulis yang diterima Rabu (31/7).

Hingga akhir Juni 2019, Saratoga mencatat pendapatan dividen sebesar Rp 1.605 triliun dengan laba bersih Rp 3.170 triliun. Investasi Saratoga berfokus pada tiga sektor utama, yaitu sumber daya alam, infrastruktur, dan konsumen yang mencakup lebih dari 20 perusahaan dengan manajemen risiko yang prudent pada semua tingkatan portofolio.

Direktur Investasi Saratoga Devin Wirawan menjelaskan, Saratoga akan terus mengambil inisiatif untuk memperluas portofolio investasi. Saratoga akan banyak bergerak dalam proyek investasi baru maupun perusahaan yang telah memasuki fase pertumbuhan.

Rencana strategis Saratoga di antaranya adalah membantu proses pelaksanaan pendanaan MDKA untuk melanjutkan pengembangan tambang emas dan mineral di Banyuwangi. Pendanaan ini dilakukan melalui penerbitan 215 juta saham baru (non-pre-emptive rights) dengan harga Rp 3.980 per saham yang telah diselesaikan pada tanggal 18 Juli 2019.

Di sektor konsumen, Saratoga juga akan mendukung ekspansi PT Famon Awal Bros Sedaya (FABS), Grup Rumah Sakit Awal Bros. Pekan ini FABS akan meluncurkan Rumah Sakit baru di Bekasi Utara. Rumah sakit ini akan menjadi rumah sakit kedelapan di bawah bendera FABS.

Michael juga menyampaikan optimismenya terhadap prospek jangka panjang ekonomi nasional. Setelah pemilu usai, dia meyakini iklim investasi dan ekonomi Indonesia akan terus berkembang. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement