Selasa 22 Oct 2019 13:23 WIB

Meghan Markle Akui Frustasi Jadi Bagian Kehidupan Kerajaan

Meghan Markle tidak siap dengan sorotan dan pengawasan ekstrim media.

Rep: Puti Almas/ Red: Indira Rezkisari
Meghan Markle.
Foto: AP
Meghan Markle.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON — Meghan Markle mengakui bahwa selama ini tidak pernah berpikir hidup sebagai anggota kerajaan akan mudah. Meski demikian, istri dari Pengeran Harry ini mengatakan ia berpikir kehidupan itu akan tetap adil.

Dalam sebuah pengakuan di film dokumenter ITV berjudul Harry & Meghan: An African Journey, Markle mengatakan bahwa dia tidak siap dengan sorotan dan pengawasan dari media secara ekstrim setelah menikah dengan seorang pangeran dari Kerajaan Inggris. Secara khusus, ia ingin memberikan pandangan kepada orang-orang menonton mengenai perjalanannya sebagai bagian dari keluarga bangsawan dalam tur ke Afrika Selatan.

Baca Juga

Saat seorang jurnalis Inggris bertanya bagaimana Markle mengatasi kurangnya privasi, serta rumor kejam yang beredar, ia mengatakan bahwa hanya melakukan sebagaimana mestinya. Perempuan berusia 38 tahun itu juga mengakui itu sangat sulit untuk membayangkan dan memahaminya, meski sudah mengetahuinya.

“Saya sudah berbicara jauh-jauh hari bahwa tidak cukup hanya untuk bertahan. Ini bukanlah titik kehidupan dan Anda harus merasa bahagia. Saya benar-benar berusaha untuk mengadopsi kepekaan Inggris atas kehidupan yang kaku, tapi ternyata tidak bisa demikian,” ujar Markle dilansir Fox News, Selasa (22/10).

Markle mengatakan akan lebih memahami, jika pengawasan dan sorotan yang datang padanya dilakukan secara lebih adil. Hal inilah yang paling sulit, meski peringatan itu telah datang dari banyak orang, khsuusnya teman-teman Markle.

“Pertama kalinya saya bertemu Harry, banyak teman saya yang bahagia karena saya juga demikian. Namun, tak sedikit teman yang juga mengatakan bahwa nantinya media Inggris akan menghancurkan hidup saya,” jelas Markle.

Markle mengaku bahwa mungkin menjadi sangat naif, terlebih adanya kenyataan bahwa ia berasal dari Amerika. Ia merasa begitu frustasi melihat namanya, serta keluarganya sering muncul menjadi tajuk utama berita, yang berisikan kisah-kisah, serta cerita yang tidak benar.

“Jika itu adil, maka tentu ini akan berjalan adil. Jika saya melakukan kesalahan, tentu saya akan menjadi orang pertama yang minta maaf, namun saya tidak melakukannya,” kta Markle.

Ia mengatakan bahwa merasa sangat bingung saat orang-orang mengatakan sesuatu yang tidak benar, namun tetap diperbolehkan untuk membicarakannya. Markle menilai bahwa ini sepenuhnya berbeda, dibandingkan hanya sekadar diawasi atau disoroti.

Markle juga bercerita mengenai sorotan negatif yang diterimanya selama hamil dan bulan-bulan pertama pasca melahirkan Archie pada Mei lalu. Ia mengatakan semua wanita akan menjadi sangat rentan saat hamil, demikian setelah melahirkan, di mana menjadi seorang ibu baru bukanlah hal mudah.

“Saat hamil, semua perempuan akan menjadi sangat rentan, itulah yang membuat fase ini menjadi sangat menantang. Demikian setelah melahirkan, memiliki bayi, yang memiliki lebih banyak tantangan dan mereka menambah tantangan itu,” kata Markle.

Meski demikian, Markle merasa lega karena Harry dan putra mereka, Archie telah membantu untuk melewati masa-masa sulit ini. Sebelumnya, Harry juga telah mengecam media Inggris yang memperlakukan istrinya dengan kejam selama satu tahun terakhir, yakni selama kehamilan, hingga bulan-bulan pertama kelahiran sang anak.

“Bagi saya dan istri, banyak hal yang menyakitkan terjadi, khususnya saat sebagian besar bukan berdasarkan fakta. Karena itu, kita perlu fokus untuk berdiri pada sesuatu yang diyakini dan tak akan membiarkan seperti apa yang terjadi kepada ibu saya,” jelas Harry.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement