Kamis 10 Feb 2022 10:01 WIB

Johnson & Johnson Dikabarkan Hentikan Sementara Produksi Vaksin Covid-19

Johnson & Johnson sekarang memproduksi vaksin eksperimental.

Rep: Bilal Ramadhan/ Red: Didi Purwadi
Vaksin booster Johnson dan Johnson disiapkan di Pusat Vaksinasi Harapan di Pusat Konvensi Internasional Cape Town di Cape Town, Afrika Selatan, Selasa. 30 November 2021,
Foto: AP/Nardus Engelbrecht
Vaksin booster Johnson dan Johnson disiapkan di Pusat Vaksinasi Harapan di Pusat Konvensi Internasional Cape Town di Cape Town, Afrika Selatan, Selasa. 30 November 2021,

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu produsen vaksin Covid-19, Johnson & Johnson dikabarkan untuk sementara telah menghentikan produksi vaksin Covid-19. Padahal perusahaan asal AS ini telah menjadi satu-satunya pilihan penyuplai vaksin Covid di beberapa bagian dunia.

Kabar penghentian produksi vaksin Covid oleh Johnson & Johnson ini dilaporkan The New York Times, sebagaimana dilansir dari Cnet.com pada Rabu (9/2). Penghentian produksi Covid-19 oleh Johnson & Johnson ini dikabarkan terhenti sejak akhir tahun lalu.

Menurut New York Times, fasilitas produksi, yang terletak di kota Leiden di Belanda, sekarang memproduksi vaksin eksperimental dan berpotensi lebih menguntungkan untuk virus yang berbeda. "Rencana produksi vaksin eksperimental berlangsung hingga bulan depan," kata outlet New York Times.

• Retizen Gelar Lomba Menulis: Covid Naik Lagi, Bagaimana Nasib PTM?

Walaupun penegasan berita itu, dan apakah itu akan memengaruhi pasokan vaksin, tidak begitu jelas. Sumber mengatakan kepada New York Times bahwa istirahat di pabrik berpotensi mengurangi pasokan beberapa ratus juta dosis selama beberapa bulan ke depan.

Seorang juru bicara Johnson & Johnson tidak memastikan kapan jeda produksi vaksin tersebut selesai. Ia hanya mengatakan kepada CNET bahwa perusahaan saat ini memiliki jutaan dosis vaksin Covid-19 dalam persediaan. Diakui dia, Johnson & Johnson juga terus memasok suplai dosis ke semua negara.

"Termasuk pengisian dan penyelesaian, yang mengirimkan vaksin untuk didistribusikan," kata juru bicara itu.

Negara-negara di Afrika, khususnya, kini telah mengandalkan vaksin Johnson & Johnson sebagai perlindungan terhadap penyakit Covid-19 yang parah. "Ini bukan waktunya untuk mengalihkan jalur produksi apa pun, ketika kehidupan orang-orang di seluruh dunia berkembang bergantung,” kataDr. Ayoade Alakija, salah satu kepala program pengiriman vaksin Uni Afrika.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement