Selasa 06 Sep 2022 11:04 WIB

46 Tewas Akibat Gempa di China Barat Daya

Sedikitnya 46 orang dilaporkan tewas dan 16 lainnya hilang dalam gempa di China

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Dalam foto yang disediakan oleh Kantor Berita Xinhua China ini, batu-batu yang jatuh terlihat di jalan dekat Kota Lengqi di Kabupaten Luding, Provinsi Sichuan, China barat daya Senin, 5 September 2022. Gempa kuat menewaskan banyak orang, memicu tanah longsor dan mengguncang penduduk di kota besar di bawah penguncian di barat daya China pada hari Senin, media pemerintah melaporkan.
Foto: Xinhua via AP
Dalam foto yang disediakan oleh Kantor Berita Xinhua China ini, batu-batu yang jatuh terlihat di jalan dekat Kota Lengqi di Kabupaten Luding, Provinsi Sichuan, China barat daya Senin, 5 September 2022. Gempa kuat menewaskan banyak orang, memicu tanah longsor dan mengguncang penduduk di kota besar di bawah penguncian di barat daya China pada hari Senin, media pemerintah melaporkan.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Sedikitnya 46 orang dilaporkan tewas dan 16 lainnya hilang dalam gempa berkekuatan 6,8 SR yang mengguncang Provinsi Sichuan, China barat daya pada Senin (5/9/2022). Gempa ini memicu tanah longsor dan mengguncang bangunan di ibu kota Provinsi Chengdu.

"Gempa melanda daerah pegunungan di daerah Luding tak lama setelah tengah hari," kata Pusat Jaringan Gempa China.

Baca Juga

Sichuan terletak di tepi Dataran Tinggi Tibet, dan menjadi tempat pertemuan lempeng tektonik sehingga sering dilanda gempa bumi. Dua gempa pada bulan Juni menewaskan sedikitnya empat orang.

Listrik padam dan bangunan rusak di kota bersejarah Moxi di prefektur otonomi Tibet Garze. Sedikitnya 29 orang tewas akibat gempa di wilayah tersebut.  Tenda pengungsi telah didirikan untuk menampung lebih dari 50 ribu orang yang mengungsi dari rumah mereka.

China Central Television (CCTV) melaporkan, tim penyelamat menarik seorang wanita yang terjebak di antara reruntuhan di rumahnya di wilayah Moxi. Sebagian besar bangunan di wilayah itu dibangun dari campuran kayu dan batu bata. Sekitar 150 orang dilaporkan terluka dengan berbagai tingkat cedera.

Sebelumnya, pihak berwenang telah melaporkan 7 kematian di daerah Luding dan 14 lainnya di daerah Shimian di selatan.  Tiga dari mereka yang tewas adalah pekerja di Hailuogou Scenic Area, yang menawarkan pemandangan gletser dan cagar alam hutan.

Pihak berwenang melaporkan, batu dan tanah jatuh dari lereng gunung sehingga menyebabkan kerusakan pada rumah dan gangguan listrik. Sementara tanah longsor memblokir jalan raya pedesaan.

Getaran gempa juga terasa hingga wilayah Chengdu, yang terletak 200 kilometer dari pusat gempa. Seorang penduduk, Jiang Danli, mengatakan, dia bersembunyi di bawah meja selama lima menit di apartemennya di lantai 31.  Banyak tetangganya bergegas turun, karena waspada terhadap gempa susulan.

“Ada gempa bumi yang kuat pada bulan Juni, tetapi itu tidak terlalu menakutkan.  Kali ini saya benar-benar takut, karena saya tinggal di lantai yang tinggi dan getarannya membuat saya pusing,” kata Jiang kepada The Associated Press.

Survei Geologi Amerika Serikat (AS) mencatat kekuatan gempa pada Senin berada di kedalaman yang relatif dangkal yaitu 10 kilometer. Namun pengukuran awal oleh lembaga yang berbeda sering kali menemukan sedikit berbeda.

Gempa paling mematikan di China dalam beberapa tahun terakhir terjadi pada 2008 dengan kekuatan 7,9 SR. Gempa ini menewaskan hampir 90 ribu orang di Sichuan. Gempa tersebut menghancurkan kota-kota, sekolah-sekolah dan masyarakat pedesaan di luar Chengdu, yang mengarah pada upaya bertahun-tahun untuk membangun kembali dengan material bangunan yang lebih tahan gempa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement