Senin 25 Dec 2023 19:13 WIB

Total Korban Jiwa Gempa China Pekan Lalu Capai 149 Orang  

Gempa 6,5 magnitudo guncang wilayah terpencil China

Rep: Lintar Satria / Red: Nashih Nashrullah
Gempa. Ilustrasi. Gempa 6,5 magnitudo guncang wilayah terpencil China
Foto: Reuters
Gempa. Ilustrasi. Gempa 6,5 magnitudo guncang wilayah terpencil China

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING – Total korban jiwa gempa bumi terkeras di China dalam beberapa tahun terakhir bertambah menjadi 149 orang. Sementara dua orang masih dinyatakan hilang dalam guncangan dirasakan di seluruh barat laut negara itu pekan lalu.

 

Baca Juga

Gempa 6,2 magnitudo mengguncang daerah pegunungan terpencil di antara Provinsi Gansu dan Qinghai pada 18 Desember lalu. Guncangan mengubah rumah-rumah menjadi reruntuhan dan memicu longsor yang mengenangi dua desa di Provinsi Qinghai.

 

Pada Senin (25/12/2023) stasiun televisi pemerintah CCTV mengatakan total korban jiwa di Kota Donghai di Provinsi Qinghai bertambah 32 orang. Sementara tim penyelamat masih mencari dua orang yang hilang.

 

Di provinsi tetangga, Gansu, pihak berwenang melaporkan korban jiwa 117 orang. Hampir 1.000 orang terluka dan lebih dari 14 rumah rusak dalam gempa paling mematikan di China dalam sembilan tahun terakhir.

 

Media pemerintah melaporkan sekolah dasar di Kabupaten Jishishan di Gansu membuka kelas di tenda-tenda sementara. Pihak berwenang mengatakan mereka akan menggunakan masa liburan musim dingin untuk memperbaiki sekolah-sekolah yang rusak dan membangun struktur sementara sehingga kelas dapat kembali berjalan normal pada musim gugur.

 

Pihak berwenang juga bergegas membangun unit-unit rumah sementara bagi penyintas yang menghadapi suhu udara membekukan selama musim dingin. Stasiun televisi pemerintah lainnnya, CGTN melaporkan pada Jumat (22/12/2023) gelombang pertama 500 unit rumah sementara sudah dibangun di Desa Meipo, di Gansu.

 

Sudah lebih dari 87 ribu orang dimukimkan kembali setelah gempa. Media pemerintah melaporkan kerugian ekonomi pada industri pertanian dan perikanan akibat gempa ini diperkirakan mencapai puluhan juta dolar AS.

 

Kantor berita resmi Xinhua melaporkan Perdana Menteri China Li Qiang mengunjungi beberapa desa di Gansu dan sebuah daerah di Qinghai Sabtu (23/12/2023) lalu. Ia mendesak pihak berwenang memperbaiki kondisi kehidupan bagi para korban.

 

Li mengatakan prioritas utama operasi bantuan adalah memastikan warga tetap hangat dan aman selama musim dingin.

 

Warga terdampak bencana menggelar pemakaman pada Ahad (24/12/2023). Beberapa menggunakan tata cara pemakaman Islam, sesuai dengan agama yang dianut mayoritas masyarakat terdampak gempa.

Baca juga:  Alquran Abadikan Tingkah Laku Yahudi yang Bodoh tapi Berlagak Pintar

 

 

Sebagian besar gempa terasa di bagian barat negara tersebut, termasuk provinsi Gansu, Qinghai, Sichuan dan Yunnan, serta wilayah Xinjiang dan Tibet.

 

Gempa bumi paling mematikan di negara ini dalam beberapa tahun terakhir adalah gempa berkekuatan 7,9 SR pada 2008. Bencana itu menewaskan hampir 90 ribu orang dan menghancurkan kota-kota dan sekolah-sekolah di provinsi Sichuan.

 

Pemerintah kemudian membangun kembali daerah-daerah terdampak gempa dengan bahan yang lebih tahan lama.  

sumber : AP
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement