REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) mendorong peningkatan ekonomi mustahik dengan mengembangkan usaha akikah secara daring. Layanan akikah secara daring ini menggunakan Aplikasi Mumu, dan tersedia di 11 kota di Indonesia.
"Latar belakangnya adalah kita ingin mengupgrade atau menaikkelaskan para peternak mustahik yang kita bina, melalui diversifikasi usaha yg mereka lakukan. Tujuannya agar sumber pendapatan mereka bisa beragam, bukan hanya mengandalkan penjualan ternak hidup, tapi juga menyasar usaha-usaha lain yang masih terkait, salah satunya adalah usaha akikah," kata Direktur Pendistribusian dan Pendayagunaan Baznas, Irfan Syauqi Beik, pada Rabu (30/9).
Irfan mengatakan, dengan angka pertumbuhan jumlah penduduk yang terus meningkat, maka peluang usaha akikah ini begitu terbuka. Untuk itu, Baznas mendorong peternak masuk ke usaha ini.
"Dalam usaha akikah ini, kita mendorong peternak mustahik untuk mulai belajar mengelola langsung bisnis tersebut. Tugas LPPM (Lembaga Program Pemberdayaan Peternak Mustahik) Baznas adalah memonitor dan memberikan saran serta mendampingi. Jadi kita latih para peternak untuk berani memutuskan, untuk mengelola bisnis secara langsung dan berjamaah," ucapnya.
Adapun kegiatan peluncuran layanan akikah tersebut dilakukan secara daring melalui kanal Youtube resmi Baznas TV pada, pada Selasa (29/9). Hadir dalam acara tersebut, Irfan Syauqi, Kepala LPPM Baznas, Ajat Sudarjat, Ketua Kelompok Ternak Madani Farm Bogor dan CEO MumuApps, Prima Hadi Putra.
Irfan mengatakan, program ini adalah tahapan lebih lanjut dalam pemberdayaan mustahik peternak. Pandemi Covid-19 berdampak pada hampir seluruh sektor penggerak roda kehidupan, dan mustahik merupakan salah satu yang paling rentan. Untuk itu Baznas mendorong para peternak untuk mulai secara mandiri mengembangkan bisnis mereka secara berjamaah, melalui kelompok yang ada.
Irfan berharap, fase baru dalam usaha para mustahik peternak binaan Baznas ini dapat mengembangkan usaha para mustahik sehingga dapat meningkatkan taraf hidupnya.
"Akikah adalah di antara pilihan bisnis yang akan mereka kelola dan kembangkan. Kita doakan agar usaha mereka berjalan dengan baik, sehingga mereka dapat berubah menjadi muzakki," kata dia.
Ajat Sudarjat mengatakan, masyarakat yang ingin melaksanakan akikah, kini dimudahkan dengan transaksi secara online melalui aplikasi Mumu Apps, hewan ternak tersebut dibeli dari para peternak mustahik dengan harga terbaik. Sehingga selain mudah, konsumen layanan akikah ini juga sekaligus membantu para mustahik untuk memiliki pendapatan tambahan.
Masyarakat yang membutuhkan layanan akikah secara mudah bisa melakukannya secara online melalui Mumu Apps. Caranya dengan unduh aplikasi MumuApps di playstore atau apps store, lalu registrasi, kemudian pilih menu aqiqah Balai Ternak Baznas.
Balai Ternak Baznas merupakan program pengembangan ekonomi mustahik dalam sektor peternakan. Mustahik diberdayakan dengan pemberian modal, pendampingan melalui pelatihan, pengawasan, juga bantuan pemasaran hasil hewan ternak.
Balai Ternak Baznas telah manfaat mustahik di 11 kota, seperti Balai Ternak Pidie Jaya, Provinsi Aceh; Balai Ternak Lampung Tengah, Provinsi Lampung; Balai Ternak Bekasi dan Balai Ternak Garut, Provinsi Jawa Barat, Balai Ternak Magelang dan Balai Ternak Rembang, Provinsi Jawa tengah; Balai Ternak Gresik, Provinsi Jawa Timur; Balai Ternak Lombok Barat, Provinsi NTB; Balai Ternak Maros, Provinsi Sulawesi Selatan.
Prima mengatakan, kerja sama aplikasi Mumu dengan Baznas akan menghasilkan lebih banyak penerima manfaat. Selain dari para peternak mustahik, ini juga akan membantu para warga di sekitar sentra ternak.
"Program yang multi efek, selain manfaat bagi peternak, ini juga ketahanan pangan bagi masyarakat di sekitar. Kami sangat berbahagia, lewat fitur kami bisa digunakan teman-teman Baznas," kata Prima.