Jumat 23 Jul 2021 07:40 WIB

Pandemi Covid-19: Waktu yang Pas Qurban tanpa Batas

Pandemi waktu tepat tingkatkan kepedulian ke sesama melalui pembagian daging kurban.

Red: Karta Raharja Ucu
Secara syar'i berkurban tanpa batas dapat dilakukan bagi umat Islam seluruh Nusantara bahkan dunia yang memiliki kemampuan, meskipun hukumnya sunnah muakkad untuk berkurban. Foto: Daging hewan kurban.
Foto:

Oleh : KH Amirsyah Tambunan, Sekjen MUI

Sebenarnya di tengah pandemi Covid 19 masih banyak nikmat yang Allah berikan mulai dari nikmat kekayaan alam hingga kesehatan untuk membantu saudara-saudara kita yang terpapar Covid-19. Karena itu mari kita bahu-membahu melaksanakan perintah Allah sebagaimana di tegaskan dalam Qs. Al Kautsar: (1) Sungguh, Kami telah memberimu (Muhammad) nikmat yang banyak. (2) Maka laksanakanlah sholat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri pada Allah). (3) Sungguh, orang-orang yang membencimu, dialah yang terputus (dari rahmat Allah).

Dengan dasar ini Allah memberikan telah solusi bagi umat beragama agar mempunyai kesadaran kolektif untuk tolong menolong (ta'awun) dalam membantu saudara kita yang terpapar Covid-19 maupun yang terkapar secara ekonomi. Namun kita menyayangkan saat ini saya melihat banyak kebencian yang muncul di masyarakat di saat umat membutuhkan pertolongan. Ada ungkapan mengatakan bahwa ada orang senang atas penderitaan orang lain, sehingga muncul berbagai fitnah, adu domba, berita hoax, yang membuat beban masyarakat semakin terpuruk.

Mestinya di masa pendemi Covid-19 kita harus senang menolong penderitaan orang lain, sehingga kita bisa bersama-sama  bebas dari Covid 19 untuk mewujudkan kesejahteraan bersama. Semua kekuatan bangsa seharusnya menggunakan momentum ini agar Indonesia segera bebas dari pandeni Covid-19.

Sebalaiknya jika seluruh kekuatan bangsa Indonesia tidak digunakan, maka Indonesia  akan menjadi negara yang semakin terpuruk. Untuk itu saya mengimbau sekaligus mengajak semua komponan bangsa dapat mengupayakan hal-hal sebagai-berikut:

Pertama, memperkuat kohesifitas sosial dengan penuh kebersamaan dalam menanggulangi Covid-19 baik melalui menguatan spritual, maupun penguatan sosial. Kedua, menjadikan Idul Adha 1442 H sebagai momentum untuk memperluas cakupan penyebaran kurban tanpa batas bagi masyarakat yang terpapar Covid 19.

Ketiga, mengedepankan penyebaran informasi yang lebih menyejukkan masyarakat baik dalam bentuk pencerahan maupun mencerdaskan sehingga terhindar dari berita fitnah, adu-domba (namimah), maupun hoax. Keempat, mengimbau aparat penegak hukum kiranya dapat memberikan sanksi yang tegas dan adil bagi pelaku yang membuat berita hoax, fitnah terkait penyebaran informasi yang meresahkan masyarakat, sehingga  dapat menimbulkan efek jera.

Kelima, mengarahkan dan mengerahkan semua kekuatan bidang ekonomi, budaya, sosial-politik kebangsaan yang memperkuat kedaulatan bangsa dalam memutus mata rantai Covid-19. Akhirnya saya menghimbau dengan ikhtiar kurban tanpa batas diharapkan dapat menjadi momentum dalam mengurangi beban penderitaan umat dan  bangsa dalam menghapai pandemi Covid-19.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement