REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pendidikan buah hati usia 0-5 tahun menghadapi tantangan penggunaan gawai sebagai substitusi edukasi yang bersifat hiburan dan permainan. Padahal, untuk rentang usia tersebut belum waktunya diperkenalkan perangkat teknologi.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2019 sebenarnya sudah mengeluarkan pedoman screen time. Istilah itu menjelaskan jumlah waktu yang dihabiskan untuk berinteraksi dengan televisi, komputer, ponsel pintar, tablet digital, hingga permainan video. Pedoman ini menganjurkan bayi di bawah usia 1 tahun tidak boleh terpapar layar elektronik. Sedangkan anak-anak usia 2-5 tahun tidak boleh melihat layar gawai lebih dari satu jam setiap harinya.
Di masa pandemi, permainan edukasi menjadi pilihan agar proses tumbuh kembang anak selama periode golden age lebih optimal ketimbang bermain gawai. Salah satu alat permainan edukatif untuk pendidikan usia dini ditawarkan produk buatan Rodiya Family berupa flash card.
Pendiri Rodiya Family sekaligus pasangan suami istri, Agung Yuwono & Sri Mulyanah, memutuskan membangun usaha permainan edukatif karena keresahan pendidikan anak usia 5 tahun ke bawah.
"Berawal dari keresahan pendidikan anak kami yang saat itu berusia 1 tahun. Kami ingin memberikan edukasi terbaik untuknya dan belum menemukan produk yang cocok. Disitu kami melihat peluang untuk mengembangkan produk sendiri yang bisa digunakan anak kami dan juga anak lain," kata Agung dalam keterangan pers, Sabtu (18/9).
Keduanya mengambil hikmah dari pengalaman yang dijalani sebagai guru.
"Pandemi ini membuat kami melihat peluang besar untuk membantu kesulitan orang tua dalam mendidik anaknya di rumah," ujar Agung.
Alat permainan edukatif sederhana yang bisa mengarahkan anak usia dini ialah menggunakan flash card yang dikenalkan di Amerika. Orang tua bisa mengasah keterampilan berpikir anak melalui flash card yang memicu daya ingat, konsentrasi dan stimulasi pada otak melalui rangkaian gambar / visual serta interaksi yang aktif.
"Aktivitas ini melibatkan anak secara untuk mengenal kata-kata dan gambar asli sebagi wujudnya yang bisa dilihat langsung. Sehingga anak balita mulai belajar memahami koneksi atau korelasi antara kata dan objek dan orang di sekitarnya," ujar Agung.
Agung mengatakan permainan flash card membuat balita setahap demi setahap mengenal dan memahami berbagai hal-hal dasar yang dibutuhkannya ketika memasuki usia sekolah. Metode flash card dengan mengajak bermain ucap kata, tebak gambar, tebak cepat, mengelompokkan hewan, bermain peran, sampai bisa belajar matematika, bahasa Inggris dan Arab, dengan suasana di rumah yang nyaman dan dekat dengan kedua orang tuanya.
"Orang tua itu pada hakekatnya adalah pengajar nomor satu bagi anak, yang paling mengenal dan mencintai anak sebagai titipan Allah," ucap Agung.
Sejak didirkan pada September 2020, Rodiya Family sudah menciptakan 13 kategori edukasi anak. Adapun catatan penjualan mencapai 73.740 eksemplar. Akun Instagram Rodiya Family bahkan sudah difollow hampir 50 ribu akun.