REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah studi baru-baru ini menemukan bahwa di usia paruh baya, faktor gaya hidup lebih bertanggung jawab terhadap penambahan berat badan dibandingkan penurunan metabolisme.
Dilansir dari Today pada Sabtu (12/3/2022), studi yang diterbitkan dalam jurnal Science, menemukan bahwa metabolisme memuncak pada usia satu tahun dan perlahan-lahan menurun hingga usia 20 tahun. Metabolisme menjadi flat selama 40 tahun ke depan dan kemudian menurun setiap tahun setelah usia 60 tahun.
Jadi, jika Anda memperhatikan berat badan Anda naik di tahun-tahun paruh baya itu, faktor gaya hidup seperti diet, olahraga dan kebiasaan tidur Anda mungkin menjadi penyebabnya.
Berikut adalah perubahan pada rutinitas harian Anda yang dapat meningkatkan metabolisme dan mencegah penambahan berat badan yaitu :
1. Aktivitas Fisik
Tidak aktif secara konsisten adalah kerugian terbesar bagi metabolisme Anda. Metabolisme lemak mengacu pada jenis bahan bakar yang Anda bakar selama metabolisme istirahat. Ini berkurang saat Anda tidak banyak bergerak.
Penting melangkah setidaknya 8.500 langkah per hari - sepanjang hari, bukan sekaligus - untuk mempertahankan metabolisme lemak yang memadai. Menggabungkan latihan juga merupakan cara penting untuk memaksimalkan peningkatan metabolisme yang Anda dapatkan dari latihan.
2. Diet
Pertimbangan diet yang paling penting dalam hal metabolisme. Mencerna makanan sebenarnya meningkatkan metabolisme Anda selama beberapa jam, karena dibutuhkan energi kalori untuk memproses nutrisi yang Anda makan. Ini disebut efek termis makanan (TEF). Namun, itu tidak berarti Anda harus makan lebih banyak untuk meningkatkan metabolisme, tetapi apa yang Anda makan selama makan itu penting.
Dia menyoroti protein sebagai makronutrien penting. Penelitian menunjukkan bahwa makanan kaya protein dapat menyebabkan peningkatan metabolisme yang lebih besar karena protein menyebabkan peningkatan terbesar pada TEF, meningkatkan tingkat metabolisme Anda secara keseluruhan sebesar 15 persen hingga 30 persen.
3. Tidur
Tidur kurang dari tujuh jam secara teratur dikaitkan dengan berbagai implikasi kesehatan negatif, seperti penambahan berat badan, diabetes, hipertensi, penyakit jantung dan stroke, depresi, gangguan fungsi kekebalan tubuh, peningkatan rasa sakit, gangguan kinerja dan risiko kematian yang lebih besar. Penelitian juga menunjukkan bahwa kurang kualitas dan kuantitas tidur telah terbukti berdampak buruk pada metabolisme.