Sabtu 30 Apr 2022 10:17 WIB

Hibernasi di Luar Angkasa, Mungkinkah?

Ada banyak perdebatan terkait upaya manusia untuk menjangkau luar angkasa.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Agung Sasongko
Luar angkasa (ilustrasi)
Foto: Wikimedia
Luar angkasa (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Ada banyak perdebatan terkait upaya manusia untuk menjangkau luar angkasa. Alasan logistik dan psikologi merupakan masalah yang belum juga ditemukan solusinya. 

Dilansir dari Sciencealert, Sabtu (30/4/2022), implikasi dari studi baru oleh trio peneliti dari Chile mengungkapkan rintangan matematika untuk mengubah potensi stasis manusia jangka panjang menjadi kenyataan, yang mungkin berarti selamanya di luar jangkauan kita.

Baca Juga

Roberto F. Nespolo dan Carlos Mejias dari Institut Milenium untuk Biologi Integratif dan Francisco Bozinovic dari Pontifical Catholic University of Chile mengungkapkan hubungan antara massa tubuh dan pengeluaran energi pada hewan yang berhibernasi.

Mereka menemukan tingkat metabolisme minimum yang memungkinkan sel bertahan dalam kondisi dingin dan rendah oksigen. Untuk hewan yang relatif berat seperti kita, penghematan energi yang mungkin kita harapkan dari memasuki keadaan seperti hibernasi yang dalam akan diabaikan.

Bahkan, kita mungkin lebih baik tidur siang saja dengan cara kuno. Kata hibernasi sering kali mengacu pada gambar beruang yang bersembunyi di sarang untuk istirahat musim dingin yang panjang.

Sementara beruang memang beristirahat selama beberapa bulan yang panjang dan dingin, dormansi mereka tidak seperti hibernasi yang sebenarnya di antara makhluk kecil seperti tupai tanah dan kelelawar.

Pada hewan-hewan ini, suhu tubuh turun drastis, metabolisme menyusut, dan detak jantung serta pernapasan menjadi lambat. Proses ini dapat mengurangi pengeluaran energi sebanyak 98 persen dalam beberapa kasus, menghilangkan kebutuhan untuk membuang-buang usaha berburu atau mencari makan. Namun, bahkan dalam keadaan ini, hewan itu masih bisa kehilangan lebih dari seperempat berat tubuhnya karena membakar cadangan bahan bakarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement