REPUBLIKA.CO.ID, KIRUNA -- Perusahaan rintisan (startup) layanan peluncuran Jerman Rocket Factory Augsburg (RFA) sukses melakukan uji hot fire test untuk roketnya. Pabrik RFA melakukan tiga tes pertama dari mesin roket pembakaran bertingkat mesin Helix dengan total durasi 74 detik selama kampanye uji di Kiruna, Swedia utara.
Tes menandai kemajuan penting menuju peluncuran roket RFA One. “Kami sangat senang bahwa desain kami telah terbukti sangat andal dan berkinerja baik,” kata Brieschenk, Chief Operating Officer perusahaan, dalam siaran pers, dilansir dari Space, Rabu (20/7/2022).
“Kami baru saja membuat lompatan besar baru saja membuat lompatan besar menuju peluncuran pertama kami dengan menyelesaikan kampanye kualifikasi pertama Helix ini.”
RFA selanjutnya berencana untuk melakukan uji sistem terintegrasi pada akhir tahun dengan Helix dan tangki tahap atas yang memenuhi syarat penerbangan, membakar mesin selama durasi penuh penerbangan tahap atas.
“Berdasarkan ini, kami berencana untuk meluncurkannya pada pertengahan hingga akhir 2023,” kata juru bicara RFA kepada Space.com.
RFA One dirancang untuk meluncurkan 1.600 kg ke orbit yang sama dengan Stasiun Luar Angkasa Internasional, yang mengorbit pada ketinggian sekitar 400 kilometer, atau 450 kg ke orbit transfer geosynchronous, yang mencapai ketinggian setinggi 42.000 km.
RFA adalah salah satu dari sejumlah perusahaan peluncuran komersial Eropa yang baru muncul. Pesaingnya termasuk Isar Aerospace, juga dari Jerman, Orbex dan Skyrora yang berbasis di Inggris, dan PLD Space di Spanyol.