Selasa 26 Jul 2022 20:16 WIB

Minyak Zaitun Bisa Rusak Wajan Antilengket?

Minyak zaitun disarankan tidak digunakan untuk memasak.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Wajan antilengket. Minyak zaitun tidak direkomendasikan untuk dipakai memasak dengan wajan antilengket.
Foto: Reiny Dwinanda/Republika
Wajan antilengket. Minyak zaitun tidak direkomendasikan untuk dipakai memasak dengan wajan antilengket.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan peralatan dapur mewah asal Prancis, Le Creuset, mengimbau agar para konsumen mereka tidak menggunakan minyak zaitun saat menggunakan wajan antilengket. Imbauan tersebut diberikan karena penggunaan minyak zaitun dinilai dapat merusak wajan antilengket.

"Kami direkomendasikan untuk menggunakan minyak dengan titik asap yang lebih tinggi seperti minyak rapeseed, minyak kelapa, dan minyak bunga matahari," jelas seorang konsumen Le Creuset, seperti dilansir Express, Selasa (26/7/2022).

Baca Juga

Menurut keterangan dari Le Creuset, minyak zaitun memiliki titik didih yang sangat rendah. Akibatnya, ketika minyak zaitun digunakan untuk memasak, selaput kecokelatan bisa terbentuk pada wajan antilengket dan menjadi pemisah antara makanan dan wajan.

Anjuran yang sama juga disampaikan oleh toko John Lewis. Konsumen mereka disarankan untuk tidak menggunakan minyak zaitun saat memasak dengan wajan keramik.

"Kami memberi nasihat kepada konsumen bahwa minyak zaitun bisa terkarbonasi pada wajan keramik, meninggalkan semacam residu," jelas pihak John Lewis.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement