JAKARTA--Para elite Partai Demokrat (PD) di daerah menaruh harapan kepada Anas Urbaningrum dan Marzuki Alie sebagai figur sesuai untuk memimpin partai di masa depan.
Hal ini tercantum dalam survei yang dilakukan oleh Lembaga Penelitian, Pendidikan, dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES) yang dilakukan kepada 481 ketua DPC/DPD Demokrat di seluruh Indonesia pada Awal Maret 2010 silam.
Berdasarkan hasil survei tersebut, Anas memperoleh suara sebanyak 46,2 persen. Artinya, ia diunggulkan oleh sebagian besar para pemilik mandat di Munas tersebut. Menyusul di urutan kedua, Marzuki Alie dengan 21,1 persen dukungan. Sementara, Andi Malarangeng hanya mendapatkan 2,3 persen dukungan.
Hal itulah yang mengakibatkan Andi gencar mencari dukungan dengan cara above the line. Demikian menurut Peneliti senior Lembaga Survey Indonesia (LSI) Burhanuddin Muhtadi. ''Kalau dilihat sebulan terakhir cara memperoleh dukungannya berbeda-beda,'' kata dBurhanuddin usai konferensi pers di Gedung LP3ES, Rabu (7/4).
Andi Malarangeng, menurut Burhan, memanfaatkan cara above the line. Yaitu dengan gencar memasang iklan di media cetak dan elektronik, serta memampang baliho-baliho serta spanduk untuk mendukung dirinya. Selain itu, lanjut dia, Andi juga dengan gamblang memaparkan kedekatannya dengan keluarga Cikeas dan memproklamirkan dukungan penuh dari putra Presiden SBY, Edi Baskoro terhadap dirinya.
Sementara, Anas dan Marzuki memanfaatkan cara meraih dukungan below the line. Yakni dengan perang darat, mendengarkan secara langsung aspirasi dari para peserta kongres PD, Mei Mendatang. Karena itulah, Anas memeroleh dukungan yang tinggi dari para elite partainya.
Idealnya, menurut Burhan, para calon menggunakan kedua cara tersebut. Andi yang menghabiskan dana besar untuk memanfaatkan cara above the line, seharusnya pun turun ke bawah agar bisa secara langsung mendengarkan suara anggota partai.
Sementara Anas yang hanya mengandalkan below the line, penting juga melakukan cara above the line untuk meningkatkan popularitasnya. Dengan masang iklan dia tak hanya terkenal di partainya tapi semua orang pun bisa kenal dia. ''Itu bisa bikin efek wowke semua pihak, dan ada kredit tersendiri untuknya,'' jelas Burhan.