Selasa 11 May 2010 08:39 WIB

Saifullah Ancam Bekukan NU Jatim

NU digoyang isu muktamar luar biasa.
Foto: www.seeklogo.com
NU digoyang isu muktamar luar biasa.

SURABAYA--Kabar pengumpulan 15 pengurus cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) di Jatim untuk menggelar muktamar luar biasa (MLB) mengundang kemarahan Wakil Ketua Pengurus Besar NU, Saifullah Yusuf. Bahkan pria yang juga menjabat sebagai wakil gubernur Jatim itu menebar ancaman untuk membekukan Pengurus Wilayah NU Jatim jika tetap menggelar MLB.

"Silakan saja gelar MLB dan bentuk kepengurusan sendiri. Biar saja nanti kami buat PWNU Jatim yang baru," katanya saat ditemui di gedung DPRD Jatim, Jalan Indrapura, Surabaya, Senin (10/5).

Ia menduga wacana MLB itu dihembuskan oleh pihak-pihak yang tidak puas dengan hasil Muktamar NU di Makassar, Sulawesi Selatan, beberapa waktu lalu. Meski demikian, tak semua anggota PWNU Jatim sepakat.

Ketua Tanfidziyah PWNU Jatim KH Mutawakkil Alallah, kata Saifullah, tidak tak mengerti soal wacana MLB yang ditiupkan beberapa pengurus PWNU Jatim dengan mengumpulkan sejumlah PCNU. "Saya sudah mendapatkan jaminan dari Kiai Mutawakkil. Beliau tidak tahu-menahu dengan wacana itu," kata Saifullah.

Ia juga mengaku mendapatkan informasi bahwa 15 PCNU yang dikumpulkan di Surabaya, Minggu (9/5) lalu, tak ada satu pun yang setuju MLB untuk menggusur kepemimpinan duet KH Sahal Mahfudz dan KH Said Aqiel Siradj yang terpilih dalam muktamar di Makassar itu. Saifullah beranggapan orang-orang yang sengaja menginginkan digelarnya MLB itu memiliki orientasi kedudukan, bukan semata-mata ingin berbakti kepada organisasi jam`iyyah yang didirikan para ulama pada 1926 itu.

"Yang perlu dicatat, di NU itu tidak ada orang yang mencari jabatan. Kalau tidak setuju dengan kepengurusan sekarang, ya sudah pergi saja," kata salah satu keponakan mantan Ketua Umum PBNU KH Abdurrahman Wahid itu.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement