Selasa 11 May 2010 23:28 WIB

KUHAP Perekrutan Penyidik KPK Harus Diamandemen

Rep: Indah Wulandari/ Red: Budi Raharjo

REPUBLIKA.CO.ID -JAKARTA--Penasehat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abdullah Hehamahua, menganggap amandemen KUHAP untuk merekrut penyidik komisi antikorupsi sangat diperlukan. Pasalnya, masih terjadi penarikan personel yang tumpang tindih antara tiga institusi hukum, yaitu KPK, Kepolisian, dan Kejaksaan.

''Perlu diamandemen KUHAP, merekrut penyidik sendiri,'' cetus Abdullah di Jakarta, Selasa (11/5).

Altenatifnya, KUHAP tak perlu direvisi, tapi harus membuat nota kesepahaman antara ketiga institusi hukum itu. Dia menekankan perlu adanya perubahan peraturan itu untuk menghindari proses penarikan personel yang kurang terkoordinasi dan benturan konflik kepentingan.

Proses penarikan personel KPK oleh Polri dan Kejaksaan, imbuh Abdullah, harus sesuai prosedur. Yakni, ditempatkan sekitar empat tahun, bisa diperpanjang, lalu baru bisa ditarik lagi ke institusi awalnya. Sedangkan dalam kasus khusus, bisa ditarik lagi sebelum empat tahun jika dalam konteks promosi jabatan dan kenaikan pangkat.

''Tapi, kalau ditarik karena dianggap merugikan almamater dan malah akan dikandangkan, maka KPK berwenang menolak,'' tegas Abdullah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement