Rabu 19 May 2010 23:16 WIB

Padi Hibrida Picu Serangan Wereng

Rep: EH Ismail/ Red: Budi Raharjo
Serangan wereng
Foto: Anis Efizudin/Antara
Serangan wereng

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Serangan hama wereng batang coklat terhadap lahan-lahan persawahan kian mengkhawatirkan. Tidak hanya di Pulau Jawa, lahan-lahan persawahan di luar Jawa pun makin banyak yang terkena serangan hama.

Menurut laporan yang diterima Kementerian Pertanian, luas lahan sawah yang terkena serangan wereng melonjak drastis. Sampai akhir bulan April, luas sawah terserang wereng ada 22.700 hektare. Namun pada laporan per tanggal 18 Mei 2010, luas lahan yang terkena wereng melonjak menjadi 26.008 hektare.

Provinsi Jawa Barat merupakan daerah yang terkena serangan wereng paling parah, yaitu mencapai 15.223 hektare. Disusul Jawa Tengah 3.654 hektare, Jawa Timur, 2.091, dan Banten 855 hektare. Sisanya berada di luar Pulau Jawa.

Wakil Menteri Pertanian, Bayu Krisnamurthi, menyatakan ada beberapa faktor yang diindikasikan menjadi penyebab serangan wereng tahun ini. Salah satu di antaranya adalah penggunaan padi hibrida dan kesalahan pemakaian pestisida.

''Ada dugaan benih padi hibrida yang memicu serangan wereng. Sifat hibrida yang tidak tahan hama ini harus kita antisipasi karena Indonesia punya pengalaman serangan wereng yang cukup besar,'' ungkap Bayu dalam Workshop Nasional Wereng Batang Coklat di Jakarta, Rabu (19/5).

Adapun penyebab lain yang kini tengah dianalisis tim Kementerian Pertanian adalah perubahan iklim yang semakin tak menentu, penanaman padi yang tidak serentak, dan kelalaian petani lantaran lupa cara menangani serangan wereng. ''Soalnya ini sudah 10 tahun tidak terjadi serangan wereng yang masif,'' sambung Bayu.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement