Sabtu 05 Jun 2010 09:08 WIB

SKKP Kedua Bisa Jadi Jalan Tengah

Rep: indah wulandari/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA-Ahli hukum pidana Universitas Indonesia Rudi Satrio menilai ditolaknya banding praperadilan Surat Ketentuan Penghentian Penyidikan (SKPP) Bibit-Chandra bisa diambil jalan tengah dengan penerbitan SKPP kedua. Tapi, kali ini alasannya karena kurangnya bukti.

"Bikin saja SKPP kedua, dengan alasan bukti yang diajukan kurang. Tidak usah deponeering,"jelas Rudi,Jumat (4/6). Alasan yang berbeda dari alasan sosiologis dari Presiden SBY ini dimungkinkan.

Pasalnya, ada mata rantai putus antara pihak Ary Muladi dengan KPK. Alasan missing link, imbuh Rudi, yaitu pada uang yang diserahkan ke Yulianto. "Ini yang menunjukkan kurang bukti,"lanjutnya. Meski demikian,ia tak menampik jika opsi SKPP kedua juga bisa dipraperadilkan,tapi alasannya lebih jelas.

Sedangkan jika opsi deponering yang diambil hanya akan menunjukkan dihentikannya perkara dugaan pemerasan dan penyalahgunaan wewenang oleh Bibit-Chandra karena kebaikan jaksa. "Artinya alasan deponering demi kepentingan umum, tapi mereka itu sudah dianggap bersalah,"imbuh Rudi. Sehingga kasusnya dikesampingkan hanya demi kepentingan umum.

Rudi mengimbau agar Bibit-Chandra serta pengacaranya untuk sementra bersikap menerima putusan tersebut. "Kita terima saja karena itu sudah diputuskan pengadilan tinggi,"pungkasnya

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَقَالَ الَّذِى اشْتَرٰىهُ مِنْ مِّصْرَ لِامْرَاَتِهٖٓ اَكْرِمِيْ مَثْوٰىهُ عَسٰىٓ اَنْ يَّنْفَعَنَآ اَوْ نَتَّخِذَهٗ وَلَدًا ۗوَكَذٰلِكَ مَكَّنَّا لِيُوْسُفَ فِى الْاَرْضِۖ وَلِنُعَلِّمَهٗ مِنْ تَأْوِيْلِ الْاَحَادِيْثِۗ وَاللّٰهُ غَالِبٌ عَلٰٓى اَمْرِهٖ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَ
Dan orang dari Mesir yang membelinya berkata kepada istrinya,” Berikanlah kepadanya tempat (dan layanan) yang baik, mudah-mudahan dia bermanfaat bagi kita atau kita pungut dia sebagai anak.” Dan demikianlah Kami memberikan kedudukan yang baik kepada Yusuf di negeri (Mesir), dan agar Kami ajarkan kepadanya takwil mimpi. Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengerti.

(QS. Yusuf ayat 21)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement