REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING--Vuvuzela, terompet dengan bunyi memekakkan telinga yang populer seiring perhelatan Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan, menjadi tambang emas baru bagi pengusaha Cina. Jangan salah, meski populer di Afsel dan menyandang nama Afrika, terompet-terompet itu ternyata sebagian besar diproduksi di Cina.
Kini, seiring popularitasnya, Vuvuzela tak hanya laku di Afsel, tapi mulai marambah sejumlah negara. Permintaan terompet plastik ebrbunyi khas itu diminati banyak orang, dan permintaan pasokan terus mengalir.
Menurut media Cina, Global Times, 90 persen vuvuzela Afrika Selatan diproduksi di Cina. satu perusahaan pembuatnya, Jiying Plastic Product Corp yang berbasis di Provinsi Zhejiang di timur Cina, mengaku telah menjual lebih dari satu juta terompet pada empat bulan pertama tahun ini. "Sampai sekarang, order terus mengalir," ujar juru bicara perusahaan itu, seperti dikutip Global Times.
Perusahaan ini memproduksi 37 tipe vuvuzela, dengan harga sekitar 2 yuan persatuan.
Di Cina sendiri, permintaan vuvuzela juga melonjak. Mengutip data Huicong Plastic, situs internet di Cina yang menyajikan berita seputar industri plastik dan mainan, di Guangdong, sebuah perusahaan sudah menghasilkan jutaan vuvuzela untuk memenuhi permintaan dalam negeri. Media ini meramal, vuvuzela bakal menjadi lini bisnis baru, karena meski perhelatan Piala Dunia berakhir, vuvuzela masih bakal dicari orang. Wah...