REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pengurus Pimpinan Pusat Muslimat Hidayatullah (PP Mushida)periode 2010-2015 didorong berkarya membangun peradaban Islam Islam. Upaya tersebut, menurut , Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Hidayatullah, Abdul Mannan, bisa dilakukan Mushida dengan mewujudkan keluarga Muslim sakinah dan mawaddah sebagai peraga penting sebuah tercapainya peradaban.
”Pengurus nanti harus segera merealisasikan program pembinaan keluarga Muslim,” ujarnya saat menutup Munas III Mushida dan Kongres Tokoh Perempuan Daerah di Jakarta, Kamis (1/7). Oleh karena itu, Abdul Mannan memaparkan sebagai organisasi otonom (ortom) Mushida perlu menjalankan program-program yang digariskan oleh PP Hidayatullah.
Namun, jelas dia, program yang menjadi konsentrasi Mushida adalah pendidikan dan dakwah terutama pendidikan Tingkat Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD) serta pembinaan keluarga Muslimah. Ia menuturkan, pengurus Mushida periode 2010-2015 perlu memperhatikan program itu karena bagaimanapun keluarga adalah tiang negara.
Menurut dia, dekadensi moral yang menyerang generasi muda bisa dicegah dengan pendidikan intensif di lingkungan keluarga. ”Apalagi usia dini paling sensitif dengan doktrin-doktrin agama, disitulah Mushida harus berperan,”tegasnya.
Ketua Umum Mushida
Dalam Munas III Mushida, Reni Susilowati, terpilih sebagai ketua umum PP Mushida periode 2010-2015. Reni Susilowati dipilih berdasarkan seleksi dari tim formatur dan telah disetujui oleh PP Hidayatullah dalam hal ini dimandatkan ke Aida Chered, penasshat Mushida.
Reni Susilowati, dalam sambutan singkatnya, berharap agar semua pihak membantu kesuksesan Mushida untuk mewujudkan peradaban Islam dengan kiprah para kader masing-masing. Menurut dia, tercapainya peradaban Islam yang diupayakan Mushida mengacu pada konsep Sistematika Nuzulnya Wahyu (SNW) dengan menitikberatkan pada pendidikan dalam keluarga dan usia dini. ”Kepercayaan yang saya terima adalah amanah berharga dan membutuhkan dukungan berbagai elemen”katanya
Selain mengagendakan pemilihan ketua umum, Munas III mengeluarkan sejumlah rekomendasi-rekomendasi baik yang ditujukan untuk internal organisasi ataupun eksternal. Di antara rekomendasi internal, Munas III meminta agar Annisa dijadikan sebagai organisasi otonom yang diperuntukkan bagi wadah pemberdayaan pemudi-pemudi Hidayatullah. Sedangkan rekomendasi eksternal, Munas III Mushida mendorong pemerintah tegas memberlakukan Undang-Undang Pornografi dan serius melaksanakan program pemberdayaan ibu Indonesia.