REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM--Kota-kota di Belanda mendadak sunyi, Ahad (11/7) malam. Terutama di Amsterdam - kota dengan 750 ribu penduduk . Kontras dengan suasana ketika Tim Oranye hendak memulai berlaga dengan tim nasional Spanyol di final Piala Dunia 2010. Impian mereka pun hancur untuk memenangkan turnamen sepak bola terbesar.
Awalnya suporter Oranye liar bersorak selama permainan. Namun, skor 1-0 untuk Tim Matador, di perpanjangan waktu, mengirim 180,000 Suporter Oranye tertunduk lesu. "Aku merasa sangat kecewa tapi kami tidak pantas untuk menang. Sayang sekali," kata Chris Schreve, 33 tahun, seorang manajer pemasaran dari Amsterdam.
Banyak warga Belanda yang segera melompat ke sepeda mereka menuju rumah masing-masing. Polisi melaporkan tidak ada insiden utama dalam setengah jam setelah akhir pertandingan. "Puluhan ribu fans sekarang bergerak jauh dari Museum Square, tidak ada kerusuhan," kata juru bicara polisi.
Tidak ada orang yang bersuka ria melompat ke dalam kanal di kota itu, tidak akan ada pelayaran kemenangan bagi tim di perairan pusat sejarah. Akan ada upacara penghargaan di Museum Square, kinerja bagus yang ditunjukkan Tim Oranye tahun ini, telah menyalakan kembali harapan bangsa untuk meraih gelar di final ketiga.
Belanda secara luas dipuji karena gaya mereka bermain hanya untuk meraih satu gelar, produktivitas mereka membuat mereka dijuluki "yang terbaik tak pernah memenangkan Piala Dunia."