Jumat 16 Jul 2010 02:57 WIB

Pimpinan DPR Dituding Kaburkan Kasus Century

Rep: M Ikhsan Shiddieqy/ Red: Endro Yuwanto
Kasus Bank Century terkesan dikaburkan
Kasus Bank Century terkesan dikaburkan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Anggota Tim Pengawas Kasus Bank Century, Bambang Soesatyo, merasakan ada upaya sistematis dari berbagai pihak, utamanya pimpinan DPR untuk mengaburkan kasus Bank Century. Hal itu terlihat dari tidak ada respon terhadap rapat-rapat yang seharusnya dilakukan tim pengawas.

Contohnya, kata Bambang, rapat tim pengawas yang sedianya dilakukan Rabu (14/7) tidak terlaksana karena tidak ada respon dari pimpinan. ''Padahal agendanya adalah meminta penjelasan atau laporan sejauhmana Polri, KPK, dan Kejaksaan Agung menindaklanjuti tugas dari kami," ujar Bambang usai Rapat Paripurna tentang RUU Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBN 2009, di Gedung DPR, Kamis (15/7).

Bambang menilai Kejaksaan Agung, Polri, dan KPK belum melakukan apa-apa terhadap perintah atau tugas yang diberikan, yakni untuk menindaklanjuti kasus Bank Century. "Mereka malah sibuk dengan Ariel, mereka sibuk dengan Yusril, mereka sibuk dengan Bibit-Chandra," ujar politisi Partai Golkar ini. Oleh karenanya, dia mendesak pimpinan DPR untuk serius mengurus tim pengawas.

"Kami mendesak pimpinan untuk segera mengagendakan rapat tim pengawas itu," kata Bambang. Jika desakan itu tidak digubris, Bambang berjanji akan melakukan protes yang cukup keras terhadap pimpinan DPR.

Bambang pun meminta pimpinan DPR memiliki itikad baik menyelesaikan kasus Bank Century. "Ada upaya-upaya sistematis dari pimpinan dewan untuk sepakat, kelihatannya, mengaburkan ini, membuat frustasi anggotanya, saya sendiri sudah frustasi, tapi saya tidak akan mundur," kilahnya.

 

Meski sudah frustasi, namun Bambang meyakini kasus Bank Century ini suatu saat akan terungkap. Dia menambahkan, sinyal untuk mengaburkan kasus Bank Century sudah ada. "Sinyal sudah ada ketika DPR menetapkan tidak ada batas waktu penyelesaian Bank Century, itu merupakan upaya untuk pengaburan. Kemudian ditunjuk pimpinan kolektif, itu merupakan pengaburan, nanti saling lempar tanggung jawab," tandasnya. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement