REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Polri diharapkan bersikap hati-hati mengamankan demonstrasi Rabu (20/10). Tindakan pencegahan harus lebih dikedepankan untuk menjaga wibawa dan kredibilitas Polri.
Presidium Indonesian Police Watch, Neta S Pane, mengatakan hal ini perlu dilakukan mengingat Kapolri baru belum dilantik. "Masa transisi kepemimpinan Polri menjadi pelik jika terjadi hal-hal krusial seperti kerusuhan massa," ujarnya.
Dirinya khawatir, jika terjadi kekacauan akan tidak jelas siapa yang mengeluarkn komando dan siapa yang bertanggungjawab. Neta menghimbau masing-masing kapolda mencermati dan mengantisipasi wilayah tugasnya dengan ekstra ketat. Informasi yang dihimpun IPW, aksi demo akan menyeruak di berbagai kota untuk menyikapi satu tahun kepemimpinan SBY. Massa dari mahasiswa dan Lembaga Swadaya Masyarakat diperkirakan akan membanjiri Jakarta.
Sementara itu, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Boy Rafli Amar, mengatakan ada prinsipnya Polda Metro Jaya mengamankan wilayahnya. "Selama ini sudah begitu sebagai tindakan preventif," terangnya. Polisi dikatakannya sudah dipersiapkan. "Ada 19 ribu anggota polri siap diterjunkan untuk melayani masyarakat pada 20 oktober nanti," paparnya.