REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR--Penyanyi yang setiap lagunya seperti 'puisi bernyanyi', Ebiet Ghoffard Ade, ternyata tidak suka mendengarkan musik. Wajar jika ditanya tentang lagu terbaru saat ini, bapak empat anak itu tidak akan tahu.
Menurut putra sulungnya Abietyasakti Ksatria Kinasih, yang juga manajernya, sosok sang ayah adalah pria yang menyukai membaca segala jenis buku dan seluruh informasi.
"Jangan ditanyain tentang musik, Bapak tidak akan tahu, karena dia tidak suka `dengerin` musik. Bapak lebih suka membaca," kata Abie saat ditemui di sela acara malam penutupan Dies Natalis ke-47 Institut Pertanian Bogor, Ahad (7/11).
Sebagai manajer ayahnya yang sudah 10 tahun bersama, Abie, panggilan akrab Abietyasakti, mengaku sangat mengenal karakter ayahnya. Ia menceritakan, saat melakukan tur ke Bandung, selama di perjalanan akan menjadi membosankan karena tidak boleh menghidupkan tape mobil. "Yang pasti kalau ada perjalanan jauh ke luar kota, pasti tersiksa. Karena bapak tidak suka ada musik hidup di dalam mobil. Jadi selama di perjalanan tape mobil itu mati," katanya.
Malam itu, Ebiet hadir menyanyikan lagu-lagu karyanya secara akustik menghibur ribuan mahasiswa yang memadati gedung Grawedia Kampus IPB Dramaga, Bogor, Jawa Barat. Ia membawakan sekitar 12 tembang lawas ciptaannya di depan Raktor IPB Prof Dr Ir Herry Suhardiyanto, MSc. Penampilannya yang memukau hanya dengan diiringi petikan gitar dari jemarinya, memukau seluruh pengunjung di Gedung Griwida, Kampus IPB Dramaga.
Penampilan Ebiet sangat menghibur para mahasiswa dan seluruh dosen yang hadir di malam penutupan Dies Natalis IPB ke-47 itu, sekitar 3.000 mahasiswa memadati gedung berlantai dua.
Emosi penonton hanyut terbawa lirik lagu saat Ebiet menyanyikan 'untuk kita renungkan', sontak seluruh penonton bernyanyi bersama, bahkan para mahasiswa yang berada di lantai dua menyalakan telepon genggamnya dan melambai-lambaikannya seperti gerakan cahaya.