Sabtu 13 Nov 2010 04:02 WIB

Darmin: Bunga Kredit Perbankan Bisa Tujuh Persen

Darmin Nasution
Darmin Nasution

REPUBLIKA.CO.ID, PALU--Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution menyatakan bunga kredit perbankan yang saat ini berkisar 12-14 persen bisa diturunkan menjadi tujuh persen jika inflasi dapat ditekan menjadi 2-3 persen. "Inflasi sangat berpengaruh terhadap suku bunga.

Saat ini inflasi masih berkisar 5-6 persen sehingga suku bunga Bank Indonesia masih bermain di angka 6,5 persen, bunga deposito sekitar lima persen dan bunga kredit perbangkan 12-14 persen," kata Darmin di Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (12/11).

Dalam pertemuan dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah Sulteng, Darmin mengatakan negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Thailand dapat memberlakukan suku bungan kredit perbangkan sekitar tujuh persen karena laju inflasi di negara-negara tersebut hanya 2-3 persen. "Kita pun dapat melakukan hal yang sama jika inflasi juga bisa ditekan," ujarnya.

Darmin meminta Tim Pengendali Inflasi Daerah dapat mendeteksi penyebab inflasi di wilayahnya masing-masing sebagai bahan dalam perumusan kebijakan daerah. Melalui intervensi kebijakan yang tepat, laju inflasi dapat ditekan. Menurut dia, penyebab inflasi tidak selamanya terkait dengan produksi barang, namun bisa juga disebabkan karena faktor distribusi dan pemasaran atau dipengaruhi oleh struktur pasar.

"Jika faktor distribusi, pemasaran atau struktur pasar, pemerintah daerah dapat melakukan intervensi kebijakan," katanya mengurai.

Ia menambahkan suku bunga perbangkan yang rendah akan menggairahkan investasi sehingga pada akhirnya mendorong perkembangan ekonomi kea rah yang lebih baik. "Saya ingatkan untuk tidak memandang remeh soal inflasi ini," ujar mantan Dirjen Pajak Kemeterian Keuangan ini.

Pada kesempatan itu, Darmin meminta Pemprov Sulteng mengidentifikasi usaha kecil menengah terutama yang berada dalam suatu sentral pembinaan atau klaster. Dengan ketersediaan data yang baik, BI dapat menfasilitasi dengan kalangan perbankan untuk memperoleh kredit.

"BI memang tidak punya kewenangan memerintahkan perbankan untuk menyalurkan kredit kepada kelompok tertentu. Tapi BI dapat melakukan mediasi seperti yang diperankan selama ini," katanya.

Sebelum berdialog dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah Sulteng, Darmin melantik Rahmat Hernowo sebagai Pemimpin BI Palu menggantikan Soeparmo.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement