Ahad 14 Nov 2010 03:20 WIB

'Sucikan' Gayus dari Uang & Pengaruh Kekuasaan

Rep: C32/ Red: Djibril Muhammad
Gayus HP Tambunan
Gayus HP Tambunan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Terdakwa kasus mafia pajak, Gayus Halamoan Partahanan Tambunan harus disterilkan atau 'disucikan' dari kemampuan uang dan orang yang bisa mempengaruhinya yang memiliki kekuasaan.

Hal tersebut diungkapkan Direktur Pusat Kajian Antikorupsi Universitas Gajah Mada (Pukat UGM), Zainal Arifin Mochtar usai acara diskusi sebuah radio bertajuk "Kejaksaan dalam kandungan" di sebuah resto di Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat, Sabtu (13/11).

Zainal mengatakan fakta yang ada Gayus bukan hanya memiliki uang, namun dia juga memiliki banyak informasi dan kemampuan. "Gayus punya informasi pejabat yang nakal, pengusaha nakal, polisi nakal, jadi bisa jadi banyak yang melindungi dia," ujar Zainal.

Menurut pria berkacamata ini, cara memperlakukan dan menangani kasus Gayus dinilai salah. "Gayus itu sangat well organized, tapi cara penanganannya tidak well organized," tutur dia.

Zainal menuturkan ada dua hal yang diperlukan untuk menangani kasus Gayus, pertama sterilisasi Gayus dari kemampuan keuangannya dan orang yang mempengaruhi. Kedua, perlu independensi penanganan Gayus.

"Penanganan Gayus harus independen, tidak mungkin Gayus diperiksa dengan orang yang justru punya bagian dari masalah Gayus sendiri," tegas dia. Menurutnya, kasus Gayus harus dibawa ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Seperti diberitakan sebelumnya, beredar foto seorang pria dengan wajah mirip Gayus terlihat menonton Pertandingan perempat final kejuaraan tenis Commonwealth Bank Tournament of Champions di Nusa Dua, Bali pada Jumat (5/11) malam.

Zainal sendiri meyakini bahwa foto yang beredar di media tersebut adalah Gayus. "Saya bukan ahli telematika, tapi menurut sense dan dilihat dari kasusnya saya yakin, dia (Gayus) bisa jadi bukan hanya sekedar menonton pertandingan tapi ada hal tertentu," tandasnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement