Senin 13 Dec 2010 02:33 WIB

Lukman Edy Pindah ke PKNU?

REPUBLIKA.CO.ID,

SURABAYA--Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) menggelar muktamar perdananya, 12-14 Desember. Muktamar unik yang digelar di atas Kapal Motor Penumpang Lambelu itu salah satu agendanya adalah memilih ketua umum PKNU.

Beredar kabar salah satu kandidat kuat ketum PKNU adalah politisi PKB, Lukman Edy. Ketum DPP PKNU, Choirul Anam, mengatakan masuknya Lukman Edy ke PKNU masih berupa isu.

Lukman sendiri oleh Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dinyatakan telah dikenakan surat peringatan hingga tiga kali oleh DPP PKB karena dinilai tidak aktif lebih dari setahun. Bahkan, posisi Lukman sebagai Sekjen PKB akan digantikan orang yang lain.

Disebut-sebut ada kelompok dalam PKNU yang ingin mengajukan Lukman Edy, Sekjen PKB yang aktif menyuarakan islah PKB Ancol, PKB Parung, dan PKNU, sebagai calon ketua umum PKNU.

"Itu masih isu. Jawabnya nanti setelah muktamar saja," kata Gus Anam, yang juga mantan ketua DPD PKB Jawa Timur.

Gus Anam sendiri menyatakan tidak akan mencalonkan diri untuk memimpin partai itu lagi dalam muktamar perdana yang digelar 12-14 Desember 2010.

"Saya tidak akan mencalonkan lagi. Silakan saja kalau ada yang berminat menjadi ketua umum," kata Anam di kantor PKNU Jawa Timur di Surabaya, Ahad (12/12).

Muktamar I PKNU dijadwalkan dibuka Gubernur Jawa Timur Soekarwo di Pondok Pesantren Syaichona Cholil, Bangkalan, Madura, Ahad siang.

Sedangkan persidangan muktamar akan digelar di atas Kapal Motor Penumpang (KMP) Lambelu milik PT Pelni , 13-14 Desember, dalam pelayaran dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya menuju Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta.

Terkait agenda muktamar, Anam menyatakan akan lebih ditekankan pada langkah yang hendak diambil partai itu ke depan, terutama terkait persiapan menghadapi Pemilu 2014, khususnya menyangkut ambang batas penempatan wakil rakyat di parlemen (parliamentary threshold). "Itu tantangan PKNU ke depan," kata Anam.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement