REPUBLIKA.CO.ID, LONDON--Stasiun televisi Channel 4 Newsmenurunkan wawancara kontroversial dengan pendeta AS, Terry Jones yang pernah menyerukan pembakaran Alquran, tentang mengapa dia ingin menghadiri pawai anti-Islam di Inggris. Menteri Dalam negeri Inggris tengah mempertimbangkan kemungknan untuk mencekalnya datang ke negeri itu.
Terry Jones telah diundang untuk menghadiri rapat umum di Luton pada bulan Februari oleh English Defence League (EDL) untuk menyampaikan materi "melawan kejahatan dan merusak Islam".
Pendeta yang sebelumnya menjadi berita utama ketika ia mengumumkan ia akan membakar salinan Quran pada peringatan Serangan 11 September membatalkan rencananya setelah Presiden barack Obama turut berkomentar bahwa ide itu sangat destruktif.
Namun kepada Samira Ahmed dari Channel 4 News Jones mengemukakan alasan berbeda. Ia menyatakan ingin datang ke Inggris selain karena undangan EDL juga karena dia mengaku punya keluarga di negara itu. Anak perempuannya, katanya, menikah dengan pria Inggris. "Nenek moyang saya juga berasal dari negeri itu," katanya.
Ketika ditanyai tentang berapa banyak ia tahu tentang Islam di Inggris, pendeta mengatakan satu-satunya sumber pengetahuan adalah dari internet. Tetapi bahwa pengalaman di Eropa telah menunjukkan padanya kemajuan Islam di benua ini.
"Saya hanya tahu apa yang saya lihat di internet (tentang Islam di Inggris). Saya tidak benar-benar tahu tentang Islam di Eropa, tapi saya tinggal di Eropa selama 30 tahun dan melihat kemajuan Islam. Saya telah melihat banyak demonstrasi di mana umat Islam telah menyerukan "mematikan" Inggris, Israel dan Amerika."
Dia berargumen bahwa ia mempertimbangkan Islam sebagai "jahat" karena berdiri sebagai seorang pendeta untuk gereja Kristen. "Saya pendeta, jadi kami pasti akan mempertimbangkan kejahatan Islam. Sebagai seorang pendeta kita percaya bahwa Yesus Kristus adalah satu-satunya jalan, dan setiap agama lainnya tentu saja salah."