Senin 20 Dec 2010 20:19 WIB

Awalnya Catherine Huntley Sembunyi-Sembunyi Shalat Lima Waktu

Red: Siwi Tri Puji B
Ilustrasi
Foto: Courtesy of /www.lenardbradley.com
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,LONDON--"Orang tua saya selalu mengira saya tidak normal, bahkan sebelum saya menjadi seorang Muslim. Pada remaja awal saya, bila mereka  menemukan saya menonton TV pada Jumat malam maka mereka berkata, "Apa yang kamu lakukan di rumah? Apakah kau tidak punya teman untuk pergi keluar? " Catherine Huntley, 21 tahun, berkisah masa lalunya.

Padahal, katanya,  yang benar adalah, "Saya tidak suka alkohol, saya belum pernah mencoba merokok, dan saya tidak tertarik pada anak laki-laki Inggris kebanyakan." Ini berlangsung sejak dulu, sejak dia remaja.

Catherine adalah gadis pendiam. Dia juga cerdas. Baginya, ketimbang keluyuran tidak jelas, mendingan duduk di belakang laptop; berselancar di dunia maya. Hingga suatu hari, ia terpaku pada sebuah situs keislaman. Ia mencoba mencari tahu ke situs-situs lainnya. "Saya bisa menghabiskan waktu makan siang setiap membaca tentang Islam pada komputer. Damai di dalam hati saya dan tidak ada lagi yang lebih penting selain itu," ujar asisten ritel yang tinggal di Bournemouth, Inggris ini.

Baginya, ajaran Islam sungguh memesona. Tak puas hanya berselancar, diapun mulai rajin mengoleksi buku-buku keislaman. Terjemah Alquran sudah dimilikinya sejak awal pertama berselancar dan menemukan damai  yang dimaksudnya. "Saya tidak pernah bertemu  seorang Muslim sebelumnya, jadi saya tidak punya prasangka," ujarnya.