Senin 24 Jan 2011 06:53 WIB

Kerugian Akibat Banjir Lahar Dingin Merapi Belum Dihitung

Red: Siwi Tri Puji B
Sejumlah patung terendam pasir usai banjir lahar dingin di pinggir jalan raya Magelang-Yogyakarta.
Foto: Antara
Sejumlah patung terendam pasir usai banjir lahar dingin di pinggir jalan raya Magelang-Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG - Kerugian akibat erupsi Gunung Merapi 2010 di wilayah Jawa Tengah dan daerah Istimewa Yogyakarta mencapai Rp7,1 triliun, kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Syamsul Maarif. "Untuk kerugian dampak lahar dingin belum dihitung karena masih masa tanggap darurat," katanya.

Kerusakan akibat lahar dingin belum dihitung, katanya, berapa pun dana yang diperlukan nanti akan dicukupi pemerintah. Namun, harus dihitung dulu agar tidak bisa ngawur.

Ia mengatakan, sekarang baru tanggap darurat dengan mengutamakan kebutuhan dasar bagi korban lahar dingin agar terpenuhi, yakni makanan, tempat tinggal, dan pendidikan anak.

"Sampai kapan tanggap darurat dilakukan, nanti perlu dilihat karena pada Januari, Februari, dan Maret terjadi anomali cuaca. Kalau di puncak Merapi hujan deras maka bahaya ada di sini (hilir)," katanya.

Sebelum erupsi selesai, katanya, pada Desember 2010 BNPB telah membuat peringatan dini bahaya banjir lahar dingin sehingga korban jiwa bisa diminimalisasi.

Ia mengatakan, erupsi Merapi 2010 telah mengeluarkan material sekitar 150 juta meter kubik sehingga menyebabkan hampir semua sungai yang berhulu di Gunung Merapi terdistribusi pasir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement